Dia tak bicara bukan berarti bisu Dia kaku bukan berarti hatinya beku. Dia tak pernah berbicara bukan berarti bisu, dia kaku bukan berarti hatinya beku. Hatinya seakan terkunci, bagai tak ada celah bagi siapa yang mencoba tuk mengetuk hatinya. Tapi aku yakin dia akan membuka pintu hatinya suatu saat nanti. Meski aku harus menerima kenyataan bahwasannya, bukan aku kunci yang bisa membuka hatinya. Ini tentangnya. Tentang dia yang sudah sejak lama pergi, namun kenangannya masih menjadi draft indah yang kusimpan rapih hingga kini. Tentang sebuah proses melupakan, tentang sebuah proses untuk mengikhlaskan, tentang sebuah pelajaran yang mengajarkan arti pedihnnya sebuah pengharapan. Tentang masa indah bersamanya. Tentang bagaimana rasa sulit melepaskannya. Tentang sebuah keikhlasan hati untuk menerima takdir dari-Nya. Tak sepantasnya aku menyalahkan takdir. Karna dengan kehadirannya. Membuatku lebih memaknai arti sebuah perasaan yang dinamakan CINTA. Yang berujung pada sebuah akhir yang dinamai 'Mengikhlaskan'. Karna disitulah titik jenuh setiap insan yang merasakan kelemahan cinta.All Rights Reserved
1 part