ahh.. ahh.. semakin ke pucuk.. naik.. naik.. ahhh.. crott.. croott... crott.. malam-malam dalam kesendirianku yang terisi dengan coli. ntah berapa puluh atau ratus kali dalam tiga tahun ini aku coli , jelasnya rata-rata dua kali dalam satu minggu, hitung sendiri dahh... aku sendiri mengenal coli setelah punya istri. yaa.. kalau lagi "halangan" dia yang men'coli hingga sekarang setelah tiga tahun pisah ini selalu rutin men'coli sendiri.. ntah kapan bisa berhenti aktivitas wajib ini untuk nikah lagi belum ada fikiran apalagi pisahku juga bukan cerai. ku menggantung . duda nggak beristri nyatanya gak pernah "kelonan".. tiga tahun lalu. tepatnya hari ke dua bulan puasa. " mas ku dolan ke rumah mama dua puluh hari ja setelah itu lebaran di sini" pamit istri yang harus ku izinin walau berat hati. ya.. berat hati alasannya ku gak bisa bersama menemaninya dolan ke rumah mertuaku bersama anakku yang berumur enam tahun ,alasannya bukan karena kesibukanku tapi karena memang ku gak bisa pergi jauh karena kondisi badan yang memang gak bisa untuk di paksa naik kendaraan. ku lap cairan nikmat yang tadi muncrat , ada perasaan dosa,bersalah dengan kelakuan yang mungkin bagi orang trtentu sangat menjijikkan, tapi ku gak munafik bagiku itu sudah menjadi suatu kwajiban. coba kalau anda sekarang pada "posisi" seperti aku apa yang akan anda lakukan..? puasa senin-kamiskah..? . ahay.. sungguh religius sekali anda. atau pergi ke komplek lokalisasi..? tidak, tidak.. anda tidak sebodah itu pergi ke lokalisasi bersenang dengan jasa perempuan-perempuan.. atau mungkin anda pergi jemput istri anda yang sekarang di rumah mertua..? oh.. sungguh bijak anda hebat.. karena anda bukan aku.. sudah aku bilang tadi aku gak bisa jemput karena kondisiku yang memang gak mengijinkan karena kesehatan.. hem.. bodoh .. bodoh anda ternyata .. hem.. lebih bodoh aku , kenapa anda yang bodoh ku ajak curhat.. hahahaha..All Rights Reserved