Riwayat Ladang Nantan

Apa yang bisa kauingat dari ladang Nantan nun jauh di balik bukit cemara itu? Ladang tempat segala tumbuh. Batang-batang kopi, kulit manis, kenangan kekanak dan harapan yang terus menjalar. Mendiami hening rimba raya, kesunyian di kepala.
Jalan setapak berbatu, sungai-sungai yang mengalirkan kesejukan itu, lembah-lembah yang senantiasa lembab dialiri mata air akar pohon itu, kilau humus yang harum itu. Duhai, masih adakah bintang yang pecah di atas tanah ladang itu? Jejak-jejak tapak babi hutan di lereng bukit berluluk itu? Senda gurau orang ladang dan sahutan serupa siamang itu? Masihkah orang-orang menyelipkan daun di telinga saat melalui setapak melandai, meliuk di antara ladang-ladang kopi itu?
Ladang Nantan, semacam rumah untuk merayakan kenangan kekanak, hangat keluarga, dan segenap keindahan masa silam. Mengingatmu dari rantau yang jauh ini, hanya belukar rindu yang merimbun di kepalaku. []