Hogwarts And Emma's Story
  • Reads 334
  • Votes 29
  • Parts 2
  • Reads 334
  • Votes 29
  • Parts 2
Ongoing, First published May 11, 2018
Bagaimana kalau Hogwarts itu tidak sepenuhnya fiksi? Bagaimana kalau diam-diam para aktor dan aktris Harry Potter benar-benar penyihir asli dan mereka merahasiakannya? 

Emma Watson, salah satu aktris dari Harry Potter harus menahan rasa yang mendalam kepada lawan mainnya, sekaligus lelaki Slytherin, Tom Felton. Lelaki itu memang sudah memiliki kekasih. Lelaki itu memang hanya menganggapnya teman, tapi Emma tidak pernah bisa melupakannya. Cinta itu begitu besar. Bahkan ketika ada lelaki lain yang mengetuk pintu hatinya, Emma menutupnya rapat-rapat.

Perjuangan Emma dalam menaklukkan ujian NEWT tahun terakhirnya di Hogwarts, perjuangan asmaranya sekaligus lika-liku dalam menutupi kebenaran Hogwarts dari muggle akan kau temukan dalam buku ini. 

Selamat membaca, siapkan tisu, dan jangan lupa tinggalkan vote dan komen!
All Rights Reserved
Sign up to add Hogwarts And Emma's Story to your library and receive updates
or
#269dramione
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
The Qonsequences cover
Kisah Tak Sempurna cover
Little Dumplings cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.