JATUH CINTA
  • Reads 9
  • Votes 2
  • Parts 1
  • Reads 9
  • Votes 2
  • Parts 1
Ongoing, First published May 13, 2018
Ada seorang cewek yg mempunyai idola disekolah nya tapi sayangnya ternyata sang idola beda dari sikapnya yg dipikirkan sangat baik,ramah,tekun,rajin,dan pintar ternyata malahan tidak,sehingga ia tidak menyukai 4 boy band tersebut 

malahan hidup nya berubah drastis,saat ia mengganggu mereka ia malahan senang tapi 4 boy band malah mengancam padahal mereka tidak tau kalau sang cewek adalah anak presiden Italia tersebut dan sang perempuan adalah artis internasional yg sudah debut hampir 8 tahun
All Rights Reserved
Sign up to add JATUH CINTA to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
brother ; drarry cover
antagonis wife [PO] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Duke's Grip cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.