Like a Boss
  • Reads 370,145
  • Votes 12,972
  • Parts 48
  • Reads 370,145
  • Votes 12,972
  • Parts 48
Complete, First published May 14, 2018
Mature
21+
Semua bermula karena orangtuaku yang harus menetap di New York untuk waktu yang lama. Mereka harus pindah tanpaku karena kuliahku yang sudah ditengah jalan. Aku tidak menyangka ternyata mereka menyiapkan seorang pria dengan tipe kepribadian koleris untuk menjagaku. 

Hari-hariku terasa begitu buruk semenjak ada dia. Dia yang keras kepala, gila kerja dan bisa dibilang dia tidak peka dalam ukuran seorang pria. Disisi lain, ia perhatian namun perhatiannya berlebihan sehingga aku menyebutnya over protective. Satu lagi, ia juga diktator. Astaga ku rasa orangtuaku sangat sayang padaku.

Lagi, ia selalu berusaha untuk dekat denganku, menjagaku dan membuatku bahagia dengan caranya. Cara yang menurutku sangat tidak manusiawi dimana aku merasa ia sedang berusaha mengikatku dengan tali yang ia punya.  Aku sangat benci situasi seperti ini. Namun, dibalik itu semua ada satu hal yang aku takutkan. Aku takut jatuh cinta padanya hanya karena aku terlalu membencinya.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Like a Boss to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Sun and Moon  cover
Kiss Me Tonight  cover
Feeling From The Past cover
Sleep With Stranger cover
Darling [Kutukan Kostum Kecambah] cover
Can I Have Your Husband, Too? ✔️ |GRISSHAM SERIES #4| [END] cover
FATAL FRAME:answers for Indira's dream (21+) cover
My Husband My Badboy! 21++  cover
SEVEN SHOTS cover
Love In The Purple Sea cover

Sun and Moon

33 parts Ongoing

"Kok nggak segera ambil wudhu dek? Nanti keburu antri." Danendra menoleh pada bapak-bapak yang sedang melepaskan sepatunya. Danendra tidak menjawabnya melainkan mengeluarkan kalung salib yang berada di lehernya, bapak-bapak itu lalu mengangguk. "Cinta beda agama, atau nungguin temen?" "Cinta beda agama." Jawab Danendra dengan lirih lalu mengembalikan kalung salib nya seperti semula. Bapak-bapak tersebut menatapnya iba. "Ada banyak wanita di luar sana yang beragama sama dengan kamu, tapi kenapa kamu malah melirik ke masjid. Ingat wanita muslim butuh imam dan imamnya bukan pendeta." "Emang banyak wanita yang beragama sama seperti saya, tapi saya hanya mampu menatapnya seorang." Ucap Danendra dengan pelan seakan mulutnya tak ingin mengeluarkan kata-kata lain.