***
Pertumpahan darah yang terjadi di masa lalu, kini akan terulang kembali'
Tidak peduli seberapa besar mereka saling mencintai, iblis yang tertanam dalam diri mereka masing-masing telah membuat mereka kehilangan hati nurani, tubuh mereka yang haus akan darah pembalasan tidak akan pernah bisa terpuaskan
Siksaan dan kematian akan menjadi satu-satunya cara terbaik untuk memuaskan raja iblis bejat dalam diri mereka,
Racun yang sudah tertanam dalam kepala claera membuatnya harus memilih menyelamatkan dirinya atau mereka yang membuatnya mengerti betapa indahnya sebuah kata cinta, dan betapa leganya sebuah kedamaian..
Cinta terlarang yang mulai mengusik hatinya membuat sosok iblis dalam dirinya mulai kehilangan kekuatannya,
Dia mulai mempercayainya, mempercayai pria-pria ini dalam hidupnya,
Dia mulai percaya pada musuh lama yang selalu menjadi pelampiasan kemarahan iblis bejat dalam dirinya,
Dia merasakannya, merasakan betapa dia ingin menikmati setiap hembusan nafasnya di pagi hari, merasakan betapa indahnya bangun di pagi hari, menginjakkan kakinya ke tanah lalu mensyukuri itu untuk pertama kalinya..
Tapi lagi-lagi rasa sakit kembali menusuk tulang belulangnya, menyayat hatinya yang pernah berada dalam ruang kelam itu selama bertahun-tahun lamanya, cinta yang berusaha ia percayai ternyata menginginkan kematiannya sendiri, cinta yang membuat dirinya menginginkan nafasnya tetap berhembus untuk waktu yang lama ternyata menginginkan nafasnya berhenti untuk selama-lamanya..
Membuat sosok iblis clae menemukan kekuatan terbesarnya, menginginkan darah yang lebih besar dari sebelumnya.
.....
Pada waktu senja itu, di pinggir pantai, kehadiranmu meredam suara ombak. Rupanya, gemuruh itu beralih pada jantungku yang bertalu. Paras sempurna, serupa gadis dalam lukisan yang sempat kulihat tadi. Kulihat lagi lamat-lamat, seperti kemerahan senja yang berusaha kurekam dalam memori. Kendati demikian, senja tetap menyingsing, sinarnya melebur kepada malam. Tapi tidak dengan kamu. Kamu itu akan aku bawa pulang. Akan aku usahakan.
Namun, siapa yang sanggup menggenggam senja? Beranikah dia melawan kegagahan malam? Tapi tenang. Kamu akan aku bawa kabur. Kita akan lari, berlari sejauh yang kita bisa. Ya?