Rafa Anggara
Ketua Osis yang Tegas, Disiplin, Bertanggung Jawab. Dia sebenarnya baik. Tapi, Ia akan bermulut pedas jika ia sedang Emosi. Dan ia sangat membenci orang Pemalas!
Apa lagi pada anggotanya. Ia akan benar-benar menghukum anggotanya sampai kapok. Kejam? haha ia memang seperti itu.
Sampai suatu hari, ia mulai geram dengan Arin.
Bagaimana ia tidak geram. Arin hanya mengikuti 2 kali pertemuan dalam 1 bulan. Itu pun karena 'paksaan'.
Bagaimana bisa ada anak perempuan sepemalas, sebodoh, seenaknya seperti Arin?!
Arin Germany Ismail
Perempuan pemalas yang tidak pernah aktif di organisasi Osis. Bukan, ia bukan ingin 'numpang nama'. Tapi, ia terlalu malas untuk ikut berkumpul. Apa lagi adanya kumpulan mendadak. Ia akan bersenang hati untuk melarikan diri. Ia malas mendengarkan debat antara teman organisasinya yang hanya ia tanggapi dengan menguap dengan sangat lebar. Dan semua itu lenyap ketika Rafa sang 'Ketua' ingin MERUBAH sikap Arin.
.
"Kenapa lo kemaren kabur lagi?!"-Rafa
"Jangan bilang... Gue yang harus ngegantiin Wakil Ketua Osis rapat hari ini?!"-Arin
"ARIN!!! Lo itu udah kelas 3! Kenapa lo sebego ini sih!!"-Rafa
"Hikss.. Kenapa hikss.. Dia bisa sejahat hikss itu hikss sama gue hikss.."-Arin
"Maafin gue rin"-Rafa
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.