mengisahkan pernikahan yang mendadak, membuat hubungan pernikahan Anggun setiasih-gadis desa yang soleha dan muslimah. Dengan adyaksa bayu- pria kota dengan segala sifat keberandalannya, yang sangat berbeda pola pikir, terasa sangat berat menjalani masa pernikahan mereka.
masa dimana mereka harus mencoba menyesuaikan diri dan walaupun dengan banyaknya cek cok yang terjadi hingga, sebuah tragedi kecil membuat mereka menyadari akan adanya cinta di antara mereka.
"Apa yang kau banggakan dengan penampilan kau yang nggak banget itu. Memamai hijab, pakaian serba panjang. Apa yang kau tutupi hem? Apa panu, atau kadas, kurap hem? Membawa biji-biji aneh itu dan, membawa buku nggak penting itu kemana-mana. Kau sangat mengerikan dan..tak menarik sedikit pun. Wanita tak sempurna sepertimu Jangan harap akan aku cintai!"
-----adyaksa bayu----
" mungkin memang aku tak sempurna di matamu tapi, aku mencoba sempurna di mata ALLAH SWT. sang pencipta. Aku menutup auratku karna itu perintah, ajaran dalam islam. Bagi kaum wanita yang telah baliq harus menutup auratnya dan hanya menampakannya pada suami sahnya. Selain itu, ini juga menjauhkan mata jahat. Dan, ini bukan biji-bijian aneh tapi, tasbih. Dan ini, bukan buku tak penting. Ini adalah al-quran. Penunjuk jalan umat manusia. Aku...aku memang tak sempurna. Kesempurnaan hanya miliknya. Dan, masalah cinta, biar hatimu yang menentukan. Cinta bukan hanya di ucapkan tapi, dirasakan. Aku menunggu keputusanmu suamiku!"
----anggun setiasih----