Menunggu Senja di Ufuk Timur
10 parts Ongoing "Aku guru dan dia murid. Sejak pertemuan pertama di taman kota itu, dunia kami tak pernah benar-benar sama lagi."
Senja itu, segalanya bermula dari bola yang tersangkut di pohon, sepasang sandal yang tertinggal, dan tawa kecil yang terlepas tanpa sengaja. Tak ada nama yang ditukar, tak ada janji yang diikat-hanya momen singkat di antara sorot matahari sore dan suara tawa anak-anak yang memudar bersama waktu.
Tapi siapa sangka, pertemuan sederhana itu diam-diam menumbuhkan simpul tak kasat mata antara aku dan dia. Hari demi hari, dunia kami mulai saling bersinggungan. Tapi bersamaan dengan itu, muncul batas-batas yang tak boleh dilewati, kata-kata yang hanya bisa dipendam, dan perasaan yang tumbuh dalam diam.
Ini adalah kisah tentang dua jiwa yang bertemu terlalu cepat, di dunia yang belum siap. Tentang jarak yang semula hanya sejengkal, lalu berubah menjadi tahun-tahun yang membisu. Tentang kehilangan yang tak pernah diumumkan, tapi terasa setiap kali mata terpejam.
Dan tentang waktu... yang diam-diam menyiapkan kami untuk bertemu kembali.