Lokapala Season 2 : Pahom Narendra
  • Reads 17,155
  • Votes 2,254
  • Parts 62
  • Reads 17,155
  • Votes 2,254
  • Parts 62
Ongoing, First published May 16, 2018
"Tora ri Langi"
Kata-kata yang dibisikkan entitas misterius kepada Denny itu masih gelap dan tak dapat Denny jangkau maknanya. Namun titik terang muncul ketika sekelompok orang asing dengan sengaja mencuri zirah purwarupa untuk keperluan pertempuran bawah air yang dirancang Samad. Petunjuk berikutnya mengarahkan para Lokapala pada seorang "Pangeran Yang Dikasihi Laut".

"Pahom Narendra"
Sejumlah tubuh manusia yang ternyata masih hidup terdampar di pantai, namun ada sesuatu yang ganjil dalam diri mereka. Sesuatu yang memicu pengkhianatan sekutu para Lokapala dan pada akhirnya menguak misteri baru: apa sebenarnya motif para Usana membantu kaum manusia?
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Lokapala Season 2 : Pahom Narendra to your library and receive updates
or
#247depan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Entwined by fate || BXB cover
Sorry Mr. Husband (END) cover
Become Antagonist's Brother cover
Transmigrasi Vira [END] cover
The Art Of Gangster cover
I want to be loved cover
BENANG MERAH (BECKFREEN)  cover
Transmigrasi Figuran cover
DALAM PELUKAN MALAM (21+) cover
spit licking•|| BL || cover

Entwined by fate || BXB

13 parts Ongoing

"Haha... lucu," gumam Rei, masih dengan mata terpejam. "Sangat lucu." Demian menoleh, diam. "Jadi ternyata benar. Kau memang gila, Demian. Tapi aku tak menyangka... segila itu." Nada suaranya tajam, bergetar oleh luka yang belum sempat mengering. Demian menatapnya dingin. "Itu hukuman. Karena kau berani melawan." Rei tertawa pelan, getir. "Hukuman? Kau kira setelah ini aku akan patuh padamu? Tidak, Demian. Tidak akan pernah!" suaranya meninggi, gemetar oleh amarah dan rasa muak. "Jaga ucapanmu, Rei," balas Demian tajam. "Jangan buat aku harus mematahkan kaki yang satunya lagi." Lalu ia berbalik dan pergi, meninggalkan ruangan dengan langkah tenang namun penuh ancaman. Rei terdiam. Ia mengangkat lengannya, menutup wajahnya-dan tertawa lagi, tawa yang berubah menjadi isakan. "Apa... kakiku dipatahkan?" batinnya lirih. Air mata mengalir diam-diam di sela lengan yang menutupi wajahnya. Tapi bukan hanya soal kakinya, semua yang terjadi semalam, membuat harga diri nya hilang. semua emosi berkumpul di dada dan menghantamnya sekaligus.