Ini mengenai Biru dengan segala ketidakmungkinannya. Sempat ada rasa tidak percaya terhadap perubahan, apalagi soal hati. Itu dulu, dulu sekali sebelum aku menemukan salah satu dari sekian juta kata dalam kamus kehidupan. Tentang Biru, makhluk Uranus yang pernah kucurigai terdampar sampai di Bumi. Ironisnya, dunia selalu berujung sebab-akibat. Pendamparan Biru menyebabkan arah perputaran berubah. Duniaku tidak lagi berotasi pada Neptunus, perlahan namun pasti, rotasinya berpaling pada planet lain. Planet Uranus, tempat si manusia yang mungkin adalah sang sumber magnet terbesar disana. Dia Biru, manusia penarik semesta beserta isinya, bahkan perasaanku. Namun, berpaling sepertinya bukan pilihan yang tepat. Lalu apa yang harus dilakukan? meneruskan hidup dengan rotasi yang sama? atau merubah hidup dengan rotasi yang berlawanan? Dan Biru mungkin bisa menjadi jawaban, serta kesalahan.