"Tawa yang menjadi penyamar luka."
Lifera Amelya Dewitahari. Gadis cantik dengan sikap seperti wanita pada umumnya. Ia nampak sempurna banyak pria yang ingin memilikinya, hanya saja itu pujian belaka. Goresan luka oleh sang masa lalu, membuatnya enggan untuk mengenal kembali cinta.
Sampai pada sang takdir yang mempertemukannya dengan lelaki, yang berhasil membuat hidupnya terasa berbeda. Lebih kuat dan berwarna, entah kelabu ataupun indah.
Forest Dewanolan. Ialah sang alasan timbulnya tangis dan tawa untuk Lifera. Sosok yang dengan tiba-tiba mengaku sebagai calon pacarnya, setelah insiden keributan antar keduanya.
"Kata maaf aja gak cukup! Lo terlalu sadis nyakitin gue."~nona sun
"Gue ingin memutar waktu, andai gue tahu kalau gue bisa sesayang ini sama lo. Pasti yang gue kasih bukan tangisan, melainkan kebahagiaan."~tuan moon
Cerita amatir dari si penulis kecil amatir;-)
Let's go read Lifera:)
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-