Khalesya
Lahir pada pertengahan musim semi di Paris sepertinya membuat Khalesya mewarisi kehangatan musim semi. Sifatnya yang menyenangkan dan aura kebahagiaan yang terpancar dari dalam dirinya membuat siapa saja yang bertemu dengannya menjadi ceria. Sama seperti mentari pagi yang penuh pesona, ia memancarkan kehangatan pada setiap orang, bahkan yang tidak dikenal sekalipun. Akan tetapi banyak orang melupakan fakta bahwa sehangat apapun mentari, terkadang ia bisa tertutup awan, menjadi gelap tak memancarkan sinarnya. Begitu pula Khalesya, ia memiliki kekurangan sama seperti manusia pada umumnya. Menyembunyikan dengan rapat sisi kelam yang ada pada dirinya. Menunggu seseorang yang tepat untuk berbagi kisah dan bersama-sama percaya pada dunia untuk yang kedua kalinya.
Matheu
Terlahir dengan fisik sempurna dan kekayaan yang melimpah memang menjadi harapan hampir setiap insan di dunia. Masa kecil yang menyenangkan, tumbuh di lingkungan keluarga harmonis, tidak pernah terlibat skandal percintaan, masa depan yang tak perlu diimpikan tapi bisa dengan mudah digenggam adalah gambaran sempurna hidup seorang keturunan Adelric. Sejak lahir, ia sudah terbiasa mendapatkan apa yang diinginkan dengan mudah. Semuanya sudah diatur dan ia hanya tinggal menjalani skenario hidup dengan baik sesuai dengan yang telah ditentukan. Kehidupannya terasa sempurna seperti mimpi, sampai suatu saat... ia terbangun dari tidur panjangnya. Mimpi indahnya sirna. Semuanya berubah. Tidak ada pancaran kebahagiaan yang terlihat dari raut wajahnya, tidak ada sandaran saat ia sedang rapuh dan kesepian, serta tidak ada lagi yang mengatakan padanya bahwa semua yang terjadi akan baik-baik saja.
"I've been through all ups and downs
thicks and thins, lows and highs
laughs and cries, and loves and hurts.
They're all same;
nothing can wave the sorrow,
nothing can replace the blue.
My eyes still same because the darkness never fade." -M
"Let me be your everlasting light. Your sun when there is none." -K
~Raina Maramitha~
Baginya hidup ini benar-benar rumit, perihal perasaan yang membelenggu membuatnya seolah berada pada kepalsuan hidup.
Ia tertawa, tapi tak pernah benar-benar bahagia.
Ia tersenyum, tapi tak pernah benar-benar merasa baik-baik saja.
"Seperti apa sebenarnya definisi kebahagiaan itu?"
Ada ruang dihatinya yang terasa hampa.
Ada ruang dihatinya yang terasa perih,
Ada kenyataan hidup yang tak bisa diterima olehnya.
Ia hanya ingin benar-benar merasa bahagia. Tidak ada rasa sakit, ketika menerima kenyataan hidup.
Tidak ada rasa hampa ketika tertawa,
Tidak ada rasa perih ketika tersenyum.
Ia menginginkan kedamaian hati itu.
Kedamaian yang membawanya pada kebahagiaan sejati.
Akankah dirinya dapat merasakannya?
Akankah dirinya bisa berdamai dengan keadaan? Akankah dirinya dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati?
**
[Blurb]
"Lo tahu, Lo orang paling jahat yang pernah gue temui," sarkas seorang pria berhoodie hitam. Raina terdiam air matanya mengalir deras di pipinya.
"Demi kebahagiaan Lo sendiri, Lo tega hancurin kebahagiaan keluarga lain, hah?" sinis pria tersebut.
Risa menggeleng dengan air mata yng terus mengalir.
"LO MUNAFIK RAINA!"
Raina jatuh tersungkur. Badannya meluruh. Hatinya terasa remuk. Semua terasa berhenti baginya. Tubuhnya melemas. Ucapan pria tersebut seolah membuat Raina hilang dari dunia ini.
#Catatan: Hanya fiksi belaka
#cover by Lela
ig : lelasyn_