Mentari boleh saja terbit dari timur Embun boleh saja datang ketika cuaca dingin pagi hari Pelangi boleh saja datang setelah hujan Namun jangan rindu yang datang ketika aku ingin berusaha melupa.Diriku belum siap akan rindu.Karena rindu-lah persoalan rumit dalam kisah cintaku.Bahkan karena rindu pula,aku jatuh hati pada seseorang.Aku ingin hilang ingatan bila dunia ini hanya berisi persoalan tentang rindu.Aku ingin amnesia saja.. Hatiku mendesak ingin mengutarakan pada seluruh pengujung dunia,bahwa aku mencintai seorang Nattalio Gentar Samudera.Tetapi aku tak punya keberanian.Mungkin gengsiku cukup berat dalam menangkap hal ini.Bahwa terukir jelas dalam perasaan yang terus berkalut sepanjang harinya,aku menyayangi Nattal lebih dari apapun itu. Namun,secara tiba-tiba otakku memutar kembali memori beberapa bulan lalu ketika Nattal mulai membahas persoalan kepercayaan kita. "Kita berbeda , Rania." ujarnya. "Beda apanya Natt?" tanyaku. "Kamu Muslim Rania,dan aku Nasrani." katanya. Itu yang membuat hatiku rasanya lebih dari berkeping-keping sayatan yang membekas.Mengapa hanya persoalan agama?Tidak ada selain itukah? Aku merasa diriku adalah salah satu diantara banyak perempuan yang merasa bodoh.Bahkan merasa paling bodoh karena terlalu over menanggapi seseorang.Sampai-sampai kita tak tahu,orang itu entah bagaimana perasaanya terhadap kita. Nattal... Sosok lelaki sederhana yang berhasil membuatku terpikat Sosok lelaki yang tak romantis sekalipun namun berhasil membuatku jatuh hati Sosok lelaki yang selalu memberi motivasi kemana langkahku akan berjalan Sosok lelaki yang selalu membuatku merindu Entah merindukan apa saja dari dirinya Untuk hembusan nafas Terima kasih karena telah memberiku kehidupan Untuk langit,bulan,dan bintang Terima kasih karena kalian adalah saksi dimana yang paling mengerti akan hati ini Serta untuk waktu Terima kasih telah mempertemukanku denganya