Vagos
  • Reads 700
  • Votes 86
  • Parts 20
  • Reads 700
  • Votes 86
  • Parts 20
Ongoing, First published May 19, 2018
Cover by Casalsabilla

Ada yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Selain perasaan, kehadirannya juga menjadi alasan itu. Kehadirannya yang secara mendadak masuk ke dalam dunia nyataku. Padahal dulunya ia senantiasa berlama denganku di alam mimpi, namun sekarang tidak lagi begitu.

Ia membawaku terlalu jauh dalam sebuah pengharapan. Semua yang kuanggap nyata ternyata sama saja,hanya sebuah harapan yang tak kunjung terjadi. 

Ia bukan lelaki jahat yang suka memanfaatkan situasi, aku saja yang kelewat bodoh karena tak bisa membedakan mana yang nyata dan ilusi semata. 


~Gaby Mayora Anindita



"Biru?" tanyanya.

"Gue bukan biru!" tegasnya dengan nada dingin. Setelah membalas sahutan Gaby,lantas lelaki itu melanjutkan langkahnya meninggalkan Gaby seorang diri. Gaby masih bingung dengan ucapan dingin laki-laki yang ia panggil dengan Biru itu.

"Enggak mungkin gue salah orang! Dia orang yang sama dalam mimpi gue! Tapi tadi??" Begitulah batinnya bertanya..
All Rights Reserved
Sign up to add Vagos to your library and receive updates
or
#461biru
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Argavanil cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
Kilian [END] cover
ERLAN PANDU WINATA cover
VANILA ANASTASIA [ REVISI ] cover
 ARGALA cover
BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩 cover
MELANCHOLY cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
CAMELIA [END] cover

Argavanil

34 parts Ongoing

Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun. Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan. "Pulang sekarang!" "Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!" "Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu." "Sialan!"