Story cover for SIMPLE by edelwiss123
SIMPLE
  • WpView
    Reads 2,785,178
  • WpVote
    Votes 9,604
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 2,785,178
  • WpVote
    Votes 9,604
  • WpPart
    Parts 1
Complete, First published May 20, 2018
Ini hanyalah kisah sederhana tentang si peri cantik dengan pangeran icenya.

Perjuangan si peri cantik untuk mendapatkan cinta pangeran icenya. Meski si peri cantik tau kalau akhirnya akan berakhir seperti apa, tetap saja ia bertahan, mencoba mematahkan ucapan orang-orang tentang pangeran icenya.

Sampai pada titik di mana si peri cantik, Hilya... tak dapat lagi bertahan, bukan karena tak cinta lagi, namun, karena seperti takdir telah memutuskan.

Hilya, menyerah.
All Rights Reserved
Sign up to add SIMPLE to your library and receive updates
or
#62hilya
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Merah Muda cover
Back to Begin Again cover
Pak Dokter & Buk Tani cover
Polos? Lah Pemain Nih Boss! cover
INTERLUDE WIFE cover
RAUNG ( SON OF KALAMANTANA ) cover
RUMIT cover
Kasmaran Paling Depan cover
HARAP cover
Pulang cover

Merah Muda

18 parts Ongoing

cantik, mungil, polos, bak mochi Jepang yang baru saja selesai di buat setelah banyaknya proses, itulah sosok Amaali. Gadis yang selalu memanggil manggil dirinya dengan sebutan 'Maali', dengan pipi tembam serta tubuh kurus namun pendek, ia sudah bak seorang pahlawan kesiangan di setiap perdebatan. Bercita-cita sebagai seorang aktris yang jago berakting, padahal dirinya sendiri selalu nyaris gagap jika di ajak untuk beradu mulut meski hanya sebentar. "kamu ini masih anak kecil, tidak usah bermimpi terlalu tinggi, duduk diam do sini dan jangan banyak bertingkah sebagai istri kedua." begitulah yang suaminya- Jaksara, sosok tampan, tinggi, besar, dan menakutkan di mata Maali, mengaturnya di rumah. "Maali tidak kecil, mas Jaksa! Maali sudah besar." bantahannya terdengar imut dan lugu, persis seperti anak yang sedang pubertas di goda oleh pria tua. bagaimana kelanjutan hidup rumah tangga rumit tersebut? akankah menjadi Damai? atau justru semakin runyam dengan banyak konflik yang terus berdatangan dari segala penjuru masalah?.