Story cover for Petrichor (the scent of rain on dry earth) by vaniafianti
Petrichor (the scent of rain on dry earth)
  • WpView
    Reads 995
  • WpVote
    Votes 104
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 995
  • WpVote
    Votes 104
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published May 20, 2018
Some people said that first love never dies. 

Mungkin itulah yang Mel rasakan terhadap Elang, lelaki yang pertama kali menyentuh bagian terdalam hatinya di masa remaja. 

Sayangnya, Elang adalah lelaki yang juga dicintai Di, sahabat terkarib Mel yang sangat cantik dan sudah hadir dalam hidupnya jauh sebelum kehadiran Elang. 

Cinta dan persahabatan adalah tema kehidupan yang paling menyenangkan. Namun apakah akan tetap menyenangkan ketika cinta harus dibenturkan dengan persahabatan?
All Rights Reserved
Sign up to add Petrichor (the scent of rain on dry earth) to your library and receive updates
or
#144amatir
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Erlangga cover
KKN Love Story [TAMAT] cover
CLBK (Cinta Love Bikin Kesal)  TAMAT cover
Restu Tuhan cover
Bye My First... ✔ cover
TEMEN RASA PACAR cover
Masa Remaja cover
KARINA |MBA SERIES| cover
♚BEST FRIEND ZONE♚ cover
KKN - Kuliah Khitbah Nikah (COMPLETED - Proses REVISI) cover

Erlangga

7 parts Complete

Erlang selalu berpikir bahwa cinta adalah sesuatu yang bisa ia genggam erat. Bahwa ketika dua orang saling mencintai, mereka akan tetap bertahan, apa pun yang terjadi. Tapi nyatanya, itu hanya keyakinan naif yang perlahan hancur di hadapannya. Pacarnya pergi karena dia sudah menemukan yang baru. Semua janji, semua rencana masa depan, semuanya runtuh dalam sekejap. Erlang hanya bisa menatap kepergiannya, bertanya dalam hati, "Apa aku kurang baik?" Belum juga ia berdamai dengan kehilangan itu, takdir menamparnya lebih keras. Sahabatnya, satu-satunya orang yang mengerti dia tanpa banyak bicara, pergi-bukan karena memilih, tapi karena kehidupan memutuskan demikian. Kali ini, kepergian itu benar-benar untuk selamanya. Tidak ada kesempatan untuk meminta maaf, tidak ada lagi tawa yang bisa dibagi. Ditinggalkan oleh orang yang ia cintai, kehilangan orang yang selalu ada untuknya-Erlang berpikir, mungkinkah ia memang ditakdirkan untuk sendiri? Namun, di tengah kehancurannya, ada satu orang yang tetap di sisinya. Seseorang yang tak banyak bicara, tapi selalu tahu kapan harus mendengar. Sahabat yang tidak pernah menjanjikan apa pun, tapi selalu ada tanpa diminta. Dan dari sana, tanpa Erlang sadari, luka yang ia pikir tak akan sembuh perlahan mulai menemukan cahaya. Cinta yang ia kira sudah mati, ternyata masih punya kesempatan untuk hidup kembali. Apakah Erlang siap membuka hatinya lagi? Atau masa lalu akan terus menghantuinya?