Pemuda berbadan tegap itu berada disebrang jalan kulit yang sedikit gelap juga bahu yang lebar menambah nilai dirinya dimata kaum hawa, lalu lalang kendaraan tak menyulitkan mata kami untuk terpaut beberapa detik kemudian. Keadaan berubah menjadi senyap seketika, Bunga Pohon Flamboyan Emas disekitar kami berjatuhan. Dari pupil mata pria yang tak ku kenal dan ku ketahui asal-usulnya ini ku melihat terdapat kerumunan orang yang bersuka cita, sepasang cincin, dan seorang wanita pengantin yang wajahnya tertutup tudung putih dan gaun yang sangat anggun. Prosesi yang bahagia batinku pada saat itu dan entah kenapa sesaat kemudian kepala ini rasanya lebih berat dari sebelumnya, pria yang kulihat disebrang jalan sudah tidak berada pada tempatnya berdiri disana.
"Aaarrghhhh." pekikku seraya memegangi kepala yang rasa sakitnya sudah tidak tertahan lagi disusul dengan jeritan orang-orang disekitar yang menyentuh pundakku untuk sekedar menanyakan keadaan gadis aneh yang tiba-tiba menjerit disekitar mereka. Padanganku semakin kabur. Tidak, bukan, bahkan aku sudah tidak melihat apa-apa lagi disebrang sana. Mataku terkatup erat setelahnya namun bibir kecilku berkehendak seakan menentang respon yang dikirimkan oleh otak.
"Orang itu, gue ngeliat masa depanya."
Slow Update