Kerinduan tak pernah datang tergesa-gesa. Namun kerinduan tersebut hanya bisa dikenang dengan bernostalgia dan berakhir dengan sesal. Untuk Amaraku, Amara, aku orang yang cuek dan tidak peduli. Namun momen saat bertemu dan bicara denganmu di gazebo sekolah kala itu mengubah cara pandangku terhadap semesta. Aku memang egois dan aku beruntung kamu orang yang sangat sabar. Percayalah Amara, aku sangat berusaha untuk membuatmu memahamiku, meski kadang kamu harus tahan terhadap keegoisanku. Meninggalkanmu di Sydney bersama kenangan yang dibawa hal yang menyesalkan bagiku. Sydney tolong titip dewi penyabarku dan percayalah Aku selalu untukmu, Amara. Rendra Untukmu Rendra, Ndra, lagu yang menghubungkan kita di gazebo kala itu merupakan hal yang sudah diatur sedemikian rupa oleh semesta dan aku sangat beruntung akan memori yang kita bangun. Menjadi seseorang yang sabar dengan segala keegoisanmu memang melelahkan, namun percayalah dengan bertindak sabar semoga kamu bisa menjadi sadar. Hingga akhirnya aku menyerah membiarkanmu membawa dan melepas semua memori yang kita bangun ke Kota Hujan. Bogor, tolong titip anak nakal ini. Aku pamit , Ndra Amara