Berbicara canggung, diam pun enggan. Bagaimana dong enaknya? Biasanya hal itu yang sering dan selalu berputar-putar di kepala seseorang yang merasa dirinya introvert. Hah, iya, introvert. Tentu tak sedikit yang sudah tahu tentang perangainya. Namun tak banyak juga yang belum tahu tentang dirinya. Saat dirinya ingin berdiam bertemankan sepi, orang-orang menganggapnya sombong. Di saat dirinya ingin bergabung dan mengekspresikan diri, dengan tanpa bersalah orang-orang mengacuhkannya. Rumit? Memang, bagi yang belum memahaminya. Mudah sebenarnya memahaminya. Ia hanya butuh kenyamanan. Bagaimana ia bisa merasa nyaman? Ia bisa merasa nyaman bila orang-orang sekitar bisa menerima dirinya apa adanya. Jangan paksa dia untuk selalu mengimbangi kondisi sekitar. Jangan tuntut dia untuk bisa membaur dalam keramaian. Karena, karena keramaian adalah musuhnya. Kecuali, jika di sekitar ada orang-orang yang memahaminya. Jika tidak, ia hanya mampu menjerit dalam hati di tengah-tengah kebisingan suara manusia. Dan inilah kisah tentang Melati Kecil. Si introvert yang mencoba tuk menjadi seorang ekstrovert agar tidak terpinggirkan namun nyatanya gagal.All Rights Reserved
1 part