Ke Kios Belakang Rumahmu
  • ЧИТАТЕЛЕЙ 782
  • Всего голосов 122
  • Части 7
  • ЧИТАТЕЛЕЙ 782
  • Всего голосов 122
  • Части 7
Завершенная история, впервые опубликовано мая 23, 2018
Yang Akila tahu, saat ia berumur 11 tahun, ia sangatlah naif.

Yang Akila lakukan, menghindar dari hadapan Rafa sebisa yang ia mampu.

Yang Akila rasakan, hidupnya seperti tercekik karena perbuatan memalukannya beberapa tahun yang lalu.

Yang Akila tidak tahu, adalah bagaimana pengaruh dirinya terhadap seseorang.





!WARNING!
This story contains;

-Chessy stuffs
-Cringe feelings
-No plotline
-Sangat ringan
Все права защищены
Подпишись, чтобы добавить Ke Kios Belakang Rumahmu в свою библиотеку и получать обновления
или
#70klise
Руководство по содержанию публикаций
Вам также может понравиться
Stay (Away) от hazelaice
64 Части Завершенная история
⚠️Cerita Mengandung Bawang⚠️ "Lo maunya apa sih?!" Prilly mengeluarkan seringai menggodanya. Tangannya terulur menuju kerah seragam Ali, ia menarik kerah Ali hingga tubuh Ali terhempas mendekat ke arahnya. Lantas ia berbisik dengan suara seraknya, "Lo tanya mau gue? Mau gue itu cuma hati lo." "Murahan," ujar Ali sarkastik sambil menarik tubuhnya menjauh. Prilly masih mempertahankan seringaiannya. "Gue gak bakal semurahan ini kalo lo gak jual mahal sama gue," balas Prilly berusaha memepetkan tubuhnya kepada Ali. Hal itu membuat Ali berdengus jijik, enggan luluh dengan sikap Prilly. "Cih, dasar jalang!" Prilly menatap tepat di bola mata Ali, ia memonyongkan bibirnya dan memajukan dirinya seperti ingin mencium Ali. Tetapi, hal itu tentu hanya sebuah gertakan saja. "Gue gak bakal jadi jalang, kalo lo gak nolak cinta gue!" Prilly berteriak kencang tanpa memikirkan harga dirinya lagi. "Tapi, gue udah punya pacar!" Ali berdesis sembari menatap tajam Prilly. "Putusin pacar lo, terus jadian sama gue. Gampang 'kan?" Ucapan enteng Prilly membuat emosi Ali tersulut. "Lo gak cinta sama gue tapi lo terobsesi buat milikin gue. Dan itu buat lo gila!" Prilly berdecih, "Iya. Gue gila. Dan itu semua, karena lo!" Dua tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Prilly untuk mengejar Ali dengan cara-cara murahan, dan hasilnya ia selalu ditolak mentah-mentah oleh Ali. Ini semua berawal dari Prilly yang sering mengumbar gombalan kepada laki-laki di kelasnya dan Ali adalah salah satunya, dan itu semua berakhir pada perasaan semu yang nyata. Awalnya Ali tidak pernah menganggap serius gombalan Prilly, tetapi Prilly mulai melakukan tingkah konyol, seperti saat Prilly mengumumkan kepada seluruh teman sekelasnya bahwa mereka resmi berpacaran. Hal itu membuat Ali muak dan membenci Prilly. Oleh karena tingkah murahan Prilly, Ali tidak ingin berinteraksi selayaknya teman sekelas kepada Prilly. Seringkali Ali menyuruh Prilly menjauh, namun selalu dibantah dan Prilly memilih untuk b
Cava's Melodic Heartbeat от txrammisu
20 Части Текущие
"Mungkin cinta sama cowok yang enggak sesuai tipe kita bakal lebih seru" ♡♡♡ Clavelina menjalani hidupnya dalam ritme yang tertata, dipenuhi oleh keanggunan balet dan keheningan yang menenangkan. Setiap hari ia menari, melukis mimpinya dalam setiap langkah lembut yang membuat jiwanya terasa utuh. Namun, dunia Clavelina yang harmonis mulai terusik ketika hadir sosok River, lelaki tongkrongan dengan senyum nakal, rokok yang tak pernah lepas dari tangannya, dan sikap menggoda yang seakan tak mengenal batas. Bagi Clavelina, River adalah badai yang mengacaukan keteraturannya; bagi River, Clavelina adalah tantangan yang memikat sekaligus membingungkan. Pertemuan mereka kerap diwarnai adu argumen dan benturan watak yang seolah tak mungkin menyatu. Clavelina merasa jengah dengan gaya hidup River yang sembrono dan berisik, sementara River tak habis pikir mengapa gadis ini begitu serius dan kaku dalam menjalani kehidupan. Namun, di balik semua pertentangan itu, terselip momen-momen kecil yang membuat Clavelina mulai merasakan getaran halus di hatinya saat River tersenyum tulus. River, di sisi lain, mulai menyadari bahwa Clavelina bukan sekadar gadis biasa; dia adalah seseorang yang diam-diam membuatnya ingin menjadi lebih baik. Seiring berjalannya waktu, dinding-dinding yang mereka pertahankan perlahan runtuh. River mulai melepaskan kebebasannya yang liar untuk seseorang yang membuatnya merindukan kedamaian, sementara Clavelina membuka hatinya untuk menerima keberanian dan warna baru yang dibawa River. Ini adalah kisah cinta yang terlahir dari pertentangan sempurna, yang membuktikan bahwa keindahan sejati kerap muncul di tengah perbedaan yang tampak tak mungkin dipertemukan.
Not Me & Not Mine от elsyaqif
21 Часть Текущие Для взрослых
Tak ada kesalahan tanpa adanya sebuah perbuatan, begitu pula dengan kisah Zara dan Rafif-dua hati yang, entah bagaimana caranya, selalu kembali bertaut meski diwarnai begitu banyak perbedaan. Zara, seorang perempuan yang selalu berusaha memahami, menerima Rafif apa adanya, termasuk sifat kekanak-kanakannya yang sering kali membuatnya menghela napas panjang. Setiap kali dia menunjukkan sisi inner child-nya di saat-saat yang tak terduga, Zara tak bisa menahan diri untuk menyipitkan mata, menatapnya dengan ekspresi antara geli dan tidak percaya. "Kamu selalu bilang bisa menerima aku apa adanya, tapi tiap aku bersikap begini, ekspresimu langsung berubah," Rafif bersedekap, bibirnya mengerucut seakan protes. Zara mendesah pelan, menyilangkan tangan di dada. "Bagaimana tidak? Kadang kamu bisa bertingkah seperti anak kecil, bahkan di tempat umum," ucapnya, setengah gemas setengah tak habis pikir. Cinta mereka bukanlah kisah yang selalu berjalan mulus. Ia tumbuh dengan caranya sendiri-kadang seperti bunga liar yang mekar tanpa aturan, kadang seperti lukisan abstrak yang penuh warna namun sulit untuk didefinisikan. "Ambil sepatumu dan pakai, Rafif. Di tempat seperti ini pun kamu tetap saja menyusahkan," ujar Zara, matanya melirik ke arah kaki Rafif yang masih telanjang di lantai dingin. Rafif terkekeh kecil, tidak tergesa-gesa mengambil sepatunya. "Aku cuma menunggu kamu dulu sebelum pakai sepatu," katanya ringan. Zara menghela napas lagi. "Aku pergi sebentar beli makanan, bukan pergi selamanya," ia menyodorkan sesuatu pada Rafif. Sekejap mata Rafif berbinar begitu melihat apa yang ada di tangannya. "Wah! Es krim kesukaan kita! Aku mauu~" serunya penuh semangat, seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah. IG/aqieff_bhlwn Tiktok/elsyaqief
Вам также может понравиться
Slide 1 of 10
Stay (Away) cover
Complicato [END] cover
Gema Hati Muda cover
I'M NOT CINDERELLA cover
Cava's Melodic Heartbeat cover
My freak boyfriend |COMPLETE| cover
Karena Piknik Kilat  ✔ (REVISI)  cover
ARKASYA ( REVISI ) cover
Dhevan's Personality  cover
Not Me & Not Mine cover

Stay (Away)

64 Части Завершенная история

⚠️Cerita Mengandung Bawang⚠️ "Lo maunya apa sih?!" Prilly mengeluarkan seringai menggodanya. Tangannya terulur menuju kerah seragam Ali, ia menarik kerah Ali hingga tubuh Ali terhempas mendekat ke arahnya. Lantas ia berbisik dengan suara seraknya, "Lo tanya mau gue? Mau gue itu cuma hati lo." "Murahan," ujar Ali sarkastik sambil menarik tubuhnya menjauh. Prilly masih mempertahankan seringaiannya. "Gue gak bakal semurahan ini kalo lo gak jual mahal sama gue," balas Prilly berusaha memepetkan tubuhnya kepada Ali. Hal itu membuat Ali berdengus jijik, enggan luluh dengan sikap Prilly. "Cih, dasar jalang!" Prilly menatap tepat di bola mata Ali, ia memonyongkan bibirnya dan memajukan dirinya seperti ingin mencium Ali. Tetapi, hal itu tentu hanya sebuah gertakan saja. "Gue gak bakal jadi jalang, kalo lo gak nolak cinta gue!" Prilly berteriak kencang tanpa memikirkan harga dirinya lagi. "Tapi, gue udah punya pacar!" Ali berdesis sembari menatap tajam Prilly. "Putusin pacar lo, terus jadian sama gue. Gampang 'kan?" Ucapan enteng Prilly membuat emosi Ali tersulut. "Lo gak cinta sama gue tapi lo terobsesi buat milikin gue. Dan itu buat lo gila!" Prilly berdecih, "Iya. Gue gila. Dan itu semua, karena lo!" Dua tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Prilly untuk mengejar Ali dengan cara-cara murahan, dan hasilnya ia selalu ditolak mentah-mentah oleh Ali. Ini semua berawal dari Prilly yang sering mengumbar gombalan kepada laki-laki di kelasnya dan Ali adalah salah satunya, dan itu semua berakhir pada perasaan semu yang nyata. Awalnya Ali tidak pernah menganggap serius gombalan Prilly, tetapi Prilly mulai melakukan tingkah konyol, seperti saat Prilly mengumumkan kepada seluruh teman sekelasnya bahwa mereka resmi berpacaran. Hal itu membuat Ali muak dan membenci Prilly. Oleh karena tingkah murahan Prilly, Ali tidak ingin berinteraksi selayaknya teman sekelas kepada Prilly. Seringkali Ali menyuruh Prilly menjauh, namun selalu dibantah dan Prilly memilih untuk b