UKHAS
  • Reads 281
  • Votes 24
  • Parts 5
  • Reads 281
  • Votes 24
  • Parts 5
Ongoing, First published May 27, 2018
PROLOG

Namaku UKHAS. Tahun ini aku kelas dua SMA. Temanku banyak,  tapi yang bisa menjadi sahabatku hanya dua: Rei dan Tristan. 

Kita berteman sejak kecil. Di Taman Kanak-kanak kita pernah menjalani kisah bersama. SD sampai SMP kita belajar di sekolah yang berbeda. Lalu kini,  takdir mempersatukan kita kembali. 

Rei Si Nerd alias kutu buku akut ini adalah sahabatku yang gila baca. Jangan tanya soal cewek, di kepalanya buku rasa pacar. Tapi soal pelajaran dan dunia per-bukuan, jangan ditanya, semesta pun kalah dengannya.

Lalu Tristan,  mahluk satu ini sepertinya memang sudah dianugrahi rejeki yang melimpah alias mubadzir. Bagaimana tidak, selain kaya raya dia juga diberi fisik sempurna dan wajah surga. Suara vibranya kala menyanyi adalah jerat yang tidak bisa dihindari kaum hawa. Ditambah lagi,  tahun ini dia dinobatkan sebagai brand ambassador "Teen Outfit". Tristan punya masa depan cemerlang dan menjanjikan. 

Terakhir,  aku. Menurutku pribadi sih, aku tidak menarik. Tapi orang-orang bilang kalau aku magnet. Why? Aku tidak tahu. Jangan tanya kepadaku,  baca saja kisahku.
All Rights Reserved
Sign up to add UKHAS to your library and receive updates
or
#324sosial
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
FIX YOU cover
 ARGALA cover
Antagonist Badas Couple!! cover
VIENNO LAKARSYA cover
ARGA : LIMERENCE cover
I'm Alexa cover
Kilian [END] cover
Kaesar cover
Lauhul Mahfudz  cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan