Ellen Noah Winters, salah satu mahasiswi terpandai di universitas harus menerima konsekuensi setelah aksinya merentas dan mengambil data rahasia milik fakultas kepergok oleh salah satu dosen paling dia hindari, Axel Savier. Dosen muda yang terkenal tampan dan cerdas.
Selain dikagumi karena ketampanaan dan otaknya yang encer, Axel juga terkenal dengan pelitnya memberi nilai bagus, killer, dan sangat tepat waktu.
-----
"Kalau kau tidak ingin beasiswamu di cabut atau DO, kau harus menjadi 'asisten' saya," jelasnya sambil bersandar di kursi kerja. Jari-jari tangan kanannya yang mengetuk-ngetuk meja pelan, serta senyuman miring yang mengembang di wajah jahatnya, membuat gadis muda yang berdiri di depan mejanya itu semakin geram.
"Saya lebih baik kehilangan beasiswa atau DO dari pada harus jadi asisten anda."
Lelaki itu seketika mengeluarkan dokumen dan melemparkannya di atas meja.
"Anda mau mengancam saya?"
"Bukan mengancam, hanya menunjukkan barang bukti."
"Baiklah!" dengus Ellen kesal, "saya akan bantu bapak mengajar dan mengoreksi hasil ujian. Kalau perlu, saya juga bisa membuat rancangan pembelajaran!" ketusnya.
"Saya tidak meminta kamu mengajar atau mengoreksi hasil ujian. Apalagi memegang rancangan yang saya buat." Axel tersenyum miring, "tapi, menjadi 'asisten pribadi'. Di rumah saya."
"Apa!"