Before Being Heard
  • Reads 488
  • Votes 23
  • Parts 22
  • Reads 488
  • Votes 23
  • Parts 22
Ongoing, First published Jun 01, 2018
Cerita ini terinspirasi dari salah satu filmnya Hongbin yang berjudul "Shining Sounds". Ceritanya berawal dari sebelum Lee So Ah (Solbin) masuk ke sekolahnya Joo Hyun Sung (Hongbin) hingga setelah ending filmnya.  I made it with a little twist and turn, semoga nggak ngerusak cerita yang udah ada.

Oh... Kalo belom nonton Shining Sounds, SPOILER ALERT! Continue reading = at your own risk 😀

Oh ya... Untuk memudahkan, nama pemerannya aku kembalikan ke nama asli mereka. Ditambah beberapa pemeran (biar lebih rame).
Happy reading, chingu-yah ❤❤❤

Main Cast:
Han Soree as Me
Lee Hongbin as Hongbin
Kim Wonsik as Wonsik (Hongbin's Best Friend)
Solbin
All Rights Reserved
Sign up to add Before Being Heard to your library and receive updates
or
#3leehongbin
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
FORBIDDEN BONDS cover
MATHERA cover
Kehidupan Kedua Cello cover
Kisah Tak Sempurna [Slow Up] cover
Arlio Pradipta Alexander [REVISI] cover
SAHMURA [END]✔ cover
Duke's Grip cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
MENJADI BABY SITTER  cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover

FORBIDDEN BONDS

44 parts Ongoing

Menikah dengan ayahnya sendiri? Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama. Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan. Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya. Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas. Apakah Anathama bisa dihancurkan? Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?