13 parts Complete Danghyang adalah kisah cinta yang teguh, sekaligus rapuh. Penuh dendam, namun juga cinta. kedua pertentangan ini seolah dibenturkan hingga bercampur dalam sebuah cerita pendek (cerpen) yang seolah jujur dan nyata.
Danghyang merupakan judul sebuah cerpen sekaligus menjadi judul buku kumpulan cerpen berjudul "Danghyang"
KATA MEREKA
"Membaca kumpulan cerpen Danghyang seperti berjalan di pantai, tak mau cepat berlalu dan ingin memperhatikan tiap detail alurnya, menikmati nuansa debur larik puisi yang penulis selipkan pada beberapa cerita. Dan pada akhirnya ada setetes kepedulian penulis yang bisa pembaca ambil dari sana. Buku dengan karya yang menjadi cikal bakal warna baru sastra Indonesia."
(Ade J.Asnira, Penulis Novel Segel Lima Elemen)
"Kumpulan cerpen Danghyang karya Doni Aprianto memadukan unsur lokalitas dengan mitologi. Ritual dalam penceritaan terkesan komatkamit mbah dukun membaca syair. Daya tarik semacam inilah yang menarik untuk dibaca.... "
(Taufik Samantamuh, Presiden Kubah Budaya)
"Penulis ini benar-benar penyair hebat. Bahasanya benar-benar tidak bisa dikatakan ringan. Saya awalnya tidak suka membaca cerpen atau kumpulannya. Tapi membaca buku ini bikin nagih. Suka!!"
(Sinar Yunita, Penulis Novel)
"......Penulis mengemasnya menjadi kisah yang menarik dan mengundang keingin tahuan Pembaca untuk membaca hingga akhir cerita. Banyak hikmah yang dapat diambil dari kisah-kisah yang terdapat dalam buku ini. Salut pada Sang Penulis muda yang peka terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di masyarakat dan menuangkannya menjadi sebuah karya sastra yang indah....."
(Ocha Thalib, Penulis)