Alisa Mafaza, wanita hebat yang hidupnya banyak berubah semenjak kepergian ayahnya, berjuang menafkahi ibu dan adik-adiknya.
Taufik, suaminya, bukanlah lelaki ideal yang cukup sabar membersamai.
Kehadiran Metta membuat kepingan hati Alisa makin tercecer berantakan.
Reyhan, lelaki dari masa lalunya, menjanjikan sebuah kebahagiaan yang Alisa tak tahu apakah itu sungguh-sungguh takdir baginya, ataukah sekedar harapan kosong.
Blurb :
"Ambillah sebanyak yang kamu mau! jangankan mawar ini, jika kamu mau, hatiku juga boleh kamu ambil, bawa pulang, jangan sampai ia berkeliaran lagi tanpa tujuan."
-Reyhan-
"Bahkan, cintaku padamu jauh lebih besar dari sebelumnya. Jika dulu, aku mencintaimu atas alasan kecantikanmu. Maka sekarang, aku tak lagi butuh alasan untuk mencintaimu."
-Taufik-
"Duhai angin malam yang berhembus berirama, sisakan gerimis untukku, aku ingin membasuh tubuhku yang telah kepayahan karena cintanya. Ia kembali memikatku, aku tak akan pernah bisa menahan nafas yang bergejolak ini, aku kembali jatuh cinta padanya."
-Alisa-