[REVISI SETIAP SAAT]
Kecuali semua adalah ilusi.
Di peradaban yang serba modern ini, tentu tak sedikit orang yang masih percaya pada ilmu hitam, dan kebenaran penyihir. Karena perkembangan zaman kekuatan magis itu perlahan tenggelam di pikiran masyarakat.
Telekinesis, teleportasi atau sejenisnya yang berhubungan dengan kemampuan otak. Lebih masuk akal di banding ramuan dan mantra luar bibir dari tongkat sihir.
Namun, jangan berpikir pendek untuk itu. Ada bagian lain yang mungkin saja tak pernah kita sadari dalam kehidupan. Contohnya 'penghuni dunia bawah' seperti vampire, manusia serigala.
Cerita ini hanya tentang Negeri terpencil penyihir yang mencari hak dan kebebasan.
Penyihir dalam cerita rakyat, yang tak pernah mendapatkan ketenangan karena manusia.
Namun, ini terfokus pada seorang gadis penyendiri. Gadis pemimpi yang mencoba menenangkan pikiran. Membawanya pada cinta dan ciuman pertama.
Saya akan bercerita pelan-pelan dan membuat readers lebih penasaran. Tentang gadis dan perjanjian penyihir.
Kecuali semua adalah ilusi.
Pengorbanan, keegoisan, kerja sama, bentuk tak peduli, kekeluargaan, pemaksaan, depresi.
|jangan lupa tinggalin jejak vote ya ;)|
⚠️PERINGATAN!⚠️
CERITA INI DIBUAT SAAT AUTHOR BELUM MEMAHAMI BETUL BAGAIMANA KAIDAH PENULISAN NOVEL YANG BAIK.
JADI BAGI KALIAN YG TETAP INGIN MEMBACA, HARUS SIAP MENGHADAPI BANYAK KECACATAN DI DALAMNYA.
MOHON KRITIK DAN SARANNYA. SEKIAN. TERIMA KASIH.
---
Dunia itu indah. Dunia itu menyenangkan.
Setidaknya dua hal itu yang dapat aku yakini tentang dunia, beberapa tahun silam.
Sampai suatu tragedi yang tak diinginkan terjadi, aku harus dijauhkan dari dunia itu. Terus dijauhkan. Sejauh-jauhnya.
Bunda juga selalu berusaha menanamkan keyakinannya bahwa dunia itu kejam, dunia itu berbahaya. Ia terus mengingatkan tentang ini dan itu, tentang hal yang menurutnya akan mampu membuat keyakinanku goyah.
Aku, dengan segala keterbatasanku sekarang, percaya, dunia tidaklah kejam.
Ayahku juga pernah bilang : Jikalau dunia memang kejam, kenapa tidak dari dulu manusia dibinasakan? Kejam, bukan?
Tapi kenyataannya apa? Masih banyak manusia hidup bahagia di luar sana. Masih banyak cinta-cinta bertebaran di setiap detiknya.
Dari sana aku semakin yakin, akan ada banyak sekali hal yang bisa aku ambil dari luasnya dunia. Aku ingin sekali keluar. Aku ingin melihat dunia lebih detail, dunia yang telah tersia-siakan sejak tiga tahun terakhir.
Dan jika aku sungguh bisa terbang bebas melihatnya, maka izinkan aku, Cahaya Aldebaran, gadis tunawicara ini membagikan kisahku pada kalian.
Boleh, kan?
Start at June, 25th 2018