Menjadi bidadari adalah impian setiap muslimah, bidadari yang membuatnya akan dirindukan surga dan dunia dan akhirat kelak. Namun, menjadi demikian tidaklah mudah, seperti sebuah kata nasihat yang pernah didengarkan kepadanya "Tidak ada upaya biasa-biasa untuk menjadi luar biasa". Hidup selalu penuh rintangan dan hanya orang tertentu yang bisa menuntaskan rintangan itu lalu menjelma menjadi hebat, wanita hebat yang dirindukan surga. Adalah Dira, seorang perempuan yang dilahirkan dari keluarga sederhana, yang hidupnya penuh dengan rintangan dan halangan yang berjuang meraih impiannya untuk bisa membuat hidupnya bearti, sisa-sisa masanya bearti. Gadis Pesisir Aceh itu begitu paham hidup ini hanyalah sebentar, sesebentar pagi menunggu senja dan malam menemui fajar, ia ingin hidupnya tidak sia-sia, ia ingin dikenang seperti para syuhada, wanita-wanita hebat itu, Siti khadijah istri baginda Rasul, Aisyah, Maryam dan wanita-wanita hebat yang tidak pernah dilupakan oleh sejarah. Seperti pejuang dari tanah kelahirannya Cut Nyak Dhien dan Cut Meutia. Meski ia tidak bernasab mulia dan tidak semenawan mereka tapi niatnya telat terpaku lengket dihati. Untuk berjalan dalam Ridha Allah dan RasulNya, meski sering pada kenyataannya lingkungan dan orang disekitarnya tidak mendukung. Sehingga mimpinya jauh dari kenyataan, tapi sebuah kata-kata kembali menguatkannya "Meski kau tidak mampu menjadi pohon besar untuk orang lain, setidaknya kau tidak menjadi benalu yang merugikan orang lain. Meskipun hanya sebatang rumput tapi kau bisa berguna bagi sesamamu di sekitarnya, Hei, bukankah Rasullullah pernah bersabda "Sebaik-baik kamu adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya".All Rights Reserved
1 part