Kaliana hanya ingin bahagia, benarkah? Sepertinya dia menginginkan sesuatu yang lain. Ia harap, dirinya tidak lahir dengan wajah secantik itu.
Kaliana sadar, dirinya tak secantik mawar, yang bisa melindungi diri sendiri. Tetapi ia seharum melati, yang mekarnya selalu dinanti, bahkan kuncupnya pun wangi.
Bagaimana Kaliana melanjutkan hidupnya sebagai melati, yang meski harum, ia begitu mudah dipetik. Ia rapuh, tetapi siapa sangka, di balik warnanya yang putih, ada sejuta misteri.
Kayela hanyalah gadis yang selama ini tinggal bersama mamanya yang pemarah dan kasar. Ia harus menuruti segala perkataan yang dilontarkan mamanya jika tidak ingin dikunci di dalam kamar seharian untuk dipaksa belajar.
Ketika mamanya meninggalkan ia sendirian di dunia ini, Kayela tidak pernah berpikir bahwa sosok ayah yang selama ini absen dalam hidupnya tiba-tiba menunjukkan diri. Akan tinggal bersama dan memulai kehidupan baru, dapatkah Kayela menerima kehidupan barunya dengan sang ayah dan empat kakak laki-lakinya? Pun, bisakah ia mempercayai mereka di saat bayangan mimpi buruknya selalu menghantui?
[hasil gabut bulan Februari 2024, no editing process, banyak gunakan bahasa inggris]