Di suatu pesantren.. sesorang santri bernama Gilang menimba ilmu di suatu sekolah berarsama
Gilang hadir menuntut ilmu disana sebab kemauan orang tuanya yang dimana Gilang pun setuju-setuju saja, menurut Gilang bahwa dirinya beruntung bisa menimba ilmu disana, Gilang bisa dapat pengalaman banyak, teman teman yang baik dan banyak, dan ilmu ilmu agama yang tadinya menurut ia membosankan ternyata begitu menyenangkan, bahkan Gilang amat tertarik untuk terus menimba ilmu agama disana
Ia disana dituntun mempelajari ilmu ilmu agama seperti ilmu Aqidah, ilmu Akhlak, ilmu Fiqih, dan lain lain...
sampai ia bertemu dengan sesosok perempuan yang dimana perempuan itu bukan sama sekali "mahrom"nya yang sebenarnya juga ia tidak begitu peduli dengannya, ya.. walaupun perempuan itu tidak satu sekolah dengannya, tetapi ia tertarik dengan perempuan itu, perempuan itu memang tidak bersekolah berasrama seperti Gilang
tapi apa jadinya bila Gilang tiba tiba peduli dengannya? bagaimana jika Gilang tiba tiba menaruh perhatian padanya? walaupun itu semua yang Gilang lakukan sama sekali bukan kehendak Gilang, gilang merasa risih dengan apa yang ia rasakan sekarang, ia begitu amat bingung dengan apa yang ia rasakan, sedangkan semua ilmu ilmu agama yang ia pelajari sama sekali berbeda dengan apa yang ia rasakan kepada seseorang perempuan tersebut, apakah ini suatu kenikmatan, karunia yang diberikan Allah untuk Gilang? ataukah mungkin ini justru cobaan dari Allah kepada gilang?
"Karna sesungguhnya cinta itu adalah Rahmat yang Allah berikan kepada seluruh makhluknya"