Story cover for Friday to Sunday by ydkrnwn_
Friday to Sunday
  • WpView
    Reads 661
  • WpVote
    Votes 45
  • WpPart
    Parts 18
  • WpView
    Reads 661
  • WpVote
    Votes 45
  • WpPart
    Parts 18
Ongoing, First published Jun 06, 2018
Abbsortford adalah sebuah kota kecil di pesisir barat Amerika yang terpencil namun indah. Musim panas turun dengan pelan, mengantarkan aroma laut dan matahari. Namun, musim panas di suatu tahun itu berubah, tidak seperti biasanya. Orang-orang banyak yang bunuh diri. Anak kecil yang membunuh ibunya. Orang-orang tidak lagi segan untuk saling merenggut nyawa yang lainnya. Kota yang indah bak negeri dongeng itu kemudian tak pernah lagi sama. Keindahannya menjelma suram, gelap, dan berdarah. Seberapakah yang masih bertahan hidup di sana? Apakah misteri yang tersimpan di balik Abbsortford tersebut?
All Rights Reserved
Sign up to add Friday to Sunday to your library and receive updates
or
#148gore
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 8
NECROPOLIS cover
A Truth Too Late ✅ cover
Tuan Rumah di Kamar Sebelah cover
Escapade 1: A Lone Wayfarer cover
How to Escape||Outbreak Unleashed  cover
Fata Viam Invenient cover
Marsel Si Bocah Elf: Part 1 cover
BUTTERFLY: Words Left Unsaid cover

NECROPOLIS

13 parts Ongoing

Dunia runtuh dalam semalam. Wabah misterius mengubah manusia menjadi makhluk buas tanpa kesadaran. Kota-kota hancur, harapan pun nyaris padam. Di tengah kekacauan, Elias dan Eve berjuang bertahan hidup, menembus reruntuhan kota bersama Rowan, seorang pria yang hanya percaya pada kekuatan senjata. Mereka tidak tahu ke mana harus pergi-sampai sebuah kejadian tak terduga mengubah segalanya. Kini, mereka memulai perjalanan berbahaya, mencari satu hal yang bisa mengakhiri mimpi buruk ini: penawar virus. Namun, di dunia yang telah mati, ancaman tidak hanya datang dari mereka yang terinfeksi. Siapa yang masih bisa dipercaya? Dan apakah penawar benar-benar ada? Perjalanan ini bukan hanya tentang bertahan hidup. Tapi juga tentang menemukan jawaban... sebelum semuanya terlambat.