Gadis itu terus berjalan dengan tubuh berlumuran darah, peluru dan anak panah terus menyerangnya dari segala arah tanpa memberinya kesempatan untuk menghindar. Gaun putihnya sudah terkoyak dan berlubang karena serangan tak terkontrol ini. Hingga ia jatuh, lagi-lagi ia gagal menyebrangi jembatan maut ini hingga akhir. Tubuhnya terkulai lemas diatas jembatan kayu yang bisa terjatuh kapan saja. Sebuah anak panah menusuk punggungnya hingga ia semakin terjebak, menahan rasa sakit dan perih setiap serangan itu. "Keseimbangan terusik karena adanya dirimu. Saat kau berjalan maju, akan ada malapetaka yang menyambutmu," katanya. Wanita bergaun merah yang selalu menghampirinya saat gagal hingga gadis itu harus mendengar dan mengulangi akhir yang sama. Kegagalan. __________ | Written by Hilxa | Revisi. | 17+
17 parts