Mengenangmu Seperlunya
  • Reads 6,163
  • Votes 570
  • Parts 47
  • Reads 6,163
  • Votes 570
  • Parts 47
Complete, First published Jun 07, 2018
(Follow Dan nikmati lukaku bersama-sama di instagram. @serumpunsendu)
.
Beberapa kehilangan kerap kali menjadikan seseorang juga ikut kehilangan jiwa-jiwanya. Terkadang apa yang kau perjuangkan, tidak seperti apa yang akan kau harapkan. Sejatinya cinta adalah saling. Saling mengisi yang kosong, saling menguatkan yang lemah, saling menyatukan yang telah renggang, saling menguatkan dan beberapa saling lainnya. Seperti saling memperjuangkan misalnya. Saat kau hanya berjuang sendiri, mempertahankan seseorang yang kerap kali mematahkan. Bersiaplah untuk berkenalan dengan air mata
➖➖➖➖➖➖➖➖
Salah satu karya yang kusuguhkan demi merayakan hati yang penuh dengan luka, duka dan lara. Sebuah tulisan untuk menyuarakan perasaan yang terbiarkan. Mengenangmu seperlunya, barangkali sudah cukup menenangkan rindu yang kian menggebu. Sedikit melembabkan luka yang telah mengering. 
_ _ _ _ _ >  Kepada pembaca yang budiman, terima kasih telah ikut menikmati lukaku, merayakan luka bersama-sama.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Mengenangmu Seperlunya to your library and receive updates
or
#7kumpulankata
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
I'm the Protagonist (END)  cover
FIX YOU cover
I'm Alexa cover
Kaesar cover
My Dangerous Junior [END] cover
THEORUZ cover
Hypomone {ὑπομονή} || END✓ cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover
Antagonis's Secret Wife (Slow up)  cover

MAHESA

55 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan