Story cover for The Universe of Mars&Venus by faraft
The Universe of Mars&Venus
  • WpView
    Reads 375
  • WpVote
    Votes 22
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 375
  • WpVote
    Votes 22
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Jun 08, 2018
Mars dan Venus, dua nama pena yang saling berbagi rasa dengan tulisan meski tanpa pernah sekali pun melihat rupa sang pemilik jemari masing-masing. Sesederhana itu.

Hingga suatu hari ledakan matahari menyebabkan venus kehilangan cahayanya, membuat Mars harus bekerja keras memancarkan warna merah seterang mungkin demi mencari keberadaan Venus yang hilang bak tertelan lubang hitam galaksi. Demi menyinari semesta, mengembalikan sinar venus seolah pengganti api korona matahari.

Mars masih terus mencari, meski sesungguhnya jarak mereka sedekat dua jari yang terhalang selembar kertas putih.

Cukuplah pertemuan mereka biar terbentuk dengan sendirinya. Ketika Galaksi bersedia sedetik saja membuat posisi mereka ada pada satu garis lurus seperti bumi, bulan, dan matahari ketika terjadi gerhana.

We can always find 'U-N(and)-I' with own 'Verse' in term of 'Universe'.

__________

Sincerely,
Arahmafitri.

*cover design by me.
All Rights Reserved
Sign up to add The Universe of Mars&Venus to your library and receive updates
or
#219book
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
BATAS RASA (TERBIT) cover
Sajak Rasa Tentangnya Yang Istimewa  cover
LANGIT YANG TAK PERNAH PULANG  cover
Mars untuk Venus  cover
VENUSANU cover
Sajak Sang Pemimpi cover
Dirgantara cover
Before Sunset [END]  cover
Galaksi Dan Venus cover
MaVeGa [Sudah Terbit] cover

BATAS RASA (TERBIT)

20 parts Complete

Seperti matahari yang memberikan cahaya tetapi tak pernah mampu menyentuh bulan, demikianlah perasaan manusia-terbatas oleh jarak yang tak terlihat, terpisah oleh waktu yang tak tergapai. Zhafira Vanalika adalah jiwa yang hidup dalam persinggahan malam dan siang, di mana hatinya memantulkan terang dan gelap yang saling berkejaran. Seperti bulan yang tak bisa melampaui orbitnya, Ia membatasi dirinya, menutup pintu pada dunia. Ia membatasi setiap asa agar tidak lagi bertemu rasa. Perjalanan Vana adalah elegi tentang batasan yang membuat manusia rapuh sekaligus kuat. Hingga kemudian seseorang menyadari kilau pedih dari matanya yang kosong, ia datang seperti mahluk asing yang mampu mengubah air mata menjadi ketenangan, kehadirannya membuat Vana berani kembali berharap, bahwa semesta mengirimkan pada sebuah rencana paling baik setelah perjalanan paling sakit. Perjalanan ini mengantarkannya pada sebuah keinginan untuk tidak memilih bulan atau matahari, akan tetapi menjadi langit. (BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN)