i like it when you smile
  • Reads 36,282
  • Votes 6,433
  • Parts 14
  • Reads 36,282
  • Votes 6,433
  • Parts 14
Complete, First published Jun 08, 2018
Bagi Zidan, Mera hanyalah cewek berisik yang tiba-tiba mengganggu ketenangan hidupnya. Sementara bagi Mera, Zidan adalah cowok berbakat yang pantas menerima perhatiannya.

© 2018 all rights reserved by fluoresens.
[cover photo belongs to its rightful owner.]
All Rights Reserved
Sign up to add i like it when you smile to your library and receive updates
or
#2trueshortstory
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Someday cover
Reinkarnasi dan Transmigrasi: David & Cleora cover
tell me it's okay cover
dear you ━ jw & mm cover
crescent. cover
Bad Baby cover
Satu Sama cover
Meet Me At The Window cover
Selingkuh cover
Dear Fake Account cover

Someday

55 parts Complete

[SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU] Samantha menjalani hidupnya bagai di negeri dongeng. Ia menikah dengan teman sekolahnya, William, dan hidup bahagia meski tidak dikaruniai anak. Dunianya serasa runtuh saat sang suami divonis mengidap kanker mematikan, yang mengharuskan William untuk segera memperoleh keturunan sebelum terlambat. William tak mampu. Dan hanya ada satu cara untuk mewujudkannya. "Apa yang kamu minta dariku, adalah mustahil." Bisik Samantha ketakutan. "Sam...hanya ini satu-satunya cara. Wasiat Ayahku sudah jelas. Perusahaan yang ia tinggalkan ini, semua kerja keras yang kubangun dari puing-puing sejak Ayah meninggal ini, hanya akan jatuh padaku, anak-anakku, atau Hansel sepupuku. Kita sama-sama tahu bagaimana bajingannya sepupuku itu." "Dengan segala hormat, Liam, dia sama bajingannya dengan Kakakmu--yang kamu minta untuk menghamili aku." "Sam..." William menunduk penuh rasa bersalah. Namun tak sedikit pun ia mengurungkan niatnya. "Aku tidak akan memintamu melakukan ini kalau saja aku punya pilihan lain. Kakakku, adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan aku. Kami sedarah dan setelah semuanya usai, anak itu akan menjadi milik kita, darah daging kita, hak waris kita yang sah. Tidak akan ada yang tahu soal ini selain kita bertiga." "Aku yakin bajingan itu tidak akan setuju dengan ide sintingmu." Liam tersenyum tipis. "Namanya Ralf. Dan dia tidak sepenuhnya bajingan. Lagipula, Sam, keputusan ini mutlak ada di tanganmu." ***