Aku angela, setiap harinya aku berjalan kaki menuju rumahku sehabis pulang daritempat kerjaku, hanya jalan itu yang selalu aku lewati, sebuah jalan 1 arah,lembab, rindang dan teduh.
Pada hari itu aku melawti jalan itu, seperti biasanya, aku selalu berpapasan dengan laki-laki itu, lelaki yang berjalan berlawanan arah dengan ku, dan selaluuu,,selalu ia tersenyum kepada ku.
Sudah hampir 1 tahun aku berpapasan denganya,tapiii, aku belum pernah mendengar suaranya,kinapa kita tidak saling sapa? , Apa aku yg harus memulainya?
Keesokan harinya aku melewati jalan itu lagi,dan aku berniat untuk menyapanya
"Haiii"
Aku telah menyapanya
Dia hanya terssnyum sambil terus berjalan tanpa berhenti sedetikpun,
Mungkin dia tidak mendengar sapaan ku, karna aku melihat ia berjalan sambil mendengarkan headset,yasudah lah, mungkin akan aku coba lagi besok
Keesokan hari nya pun aku melewato jalan itu lagi,dan aku pun mencoba menyapa nya lebih keras
"HAIII!!"
Dia pun hanya tersenyum lagi dan tidak berhenti sedikit pun,
Aku merasa kesalll, aku berfikir lelaki itu sok jual mahal, padahal aku hanya ingim berteman, mau taro di mana harga dirikuu di cuekin laki-laki yang belum aku kenalll
Dan keesokan harinya, aku memutuskan untuk pulang 2 jam lebih lambat dari biasanya, agar tidak bertemu laki-laki itu lagi,namunnnn apa yang terjadi?
Laki-laki itu bersandar di bahu jalan, di tempat dimana kita selalu berpapasan,, ia pun menghampiriku dan memberiku sebuah kertas, lalu dia meninggalkan ku dengan senyuman seperti biasanya
Aku buka kertas itu,,,, aku meneteskan air mata setelah membaca pesan yang di sampaikan dalam kertas itu,aku berusaha untuk mengejar nya, tetapi jejaknya hilang begitu saja, dan keesokan harinya? Aku tidak pernah bertemu dengan nya lagi
****
Klik media, ada video suara isi kertas yang di berikan ?
End
"Aku mau lakuin itu sama kamu, Pak."
Cerita tentang Pita mengeksplor banyak hal baru dalam hidup ketika Airlangga menawarkan sebuah kamar di apartemen pribadinya.
Pita hanya seorang gadis 22 tahun yang masih belum menemukan arah untuk masa depannya. Hidupnya selama ini hanya berputar pada keluarganya. Namun, transisi menjadi dewasa menyadarkannya bahwa banyak hal besar yang belum pernah ia ketahui. Sampai takdir mempertemukannya dengan Airlangga, dan dengan kesadaran penuh menginginkan sesuatu yang selama ini menjadi larangan untuknya.
Airlangga hanya pria yang hampir mencapai kepala 4 di masa hidupnya. Fokusnya hanya pada pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaannya. Tidak pernah sekali terbesit untuk mengalihkan perhatiannya pada hal lain, apalagi seorang perempuan. Namun, semua berubah ketika secara impulsif dia menawarkan sebuah kamar untuk tempat bernaung Pita. Terlebih Pita seperti epitome dari kemurnian yang sulit untuk ditolak.
Mature and adult theme
Age gap
Office romance
Sex scene
18+ 21+