The power of Egosentris
  • Odsłon 3,136
  • Głosy 116
  • Części 30
  • Odsłon 3,136
  • Głosy 116
  • Części 30
Opowieść Zakończona, Pierwotnie opublikowano cze 09, 2018
Egosentris is menjadikan diri sendiri sebagai titik pusat pemikiran (perbuatan); berpusat pada diri sendiri (menilai segalanya dari sudut diri sendiri)


so buku ini bukn cerita novel,cerpen etc.ini adalh my poem yg berisi pemikiran saya sendiri, saya mengajak teman2 semua untuk ikut dalam sukodut pandang saya, apakah kita sama,hampir sama,atau malah sangat berbeda

sikap manusia lahiriah yg selalu ingin dianggap ada dan memaksakan pikirannya akan teman2 temui disini, simak setiap bait dan perkatanya, kita sama2 ciptaan Tuhan kita selaras dan kita satu tapi apakah pikiran kita sama?
Wszelkie Prawa Zastrzeżone
Zarejestruj się, aby dodać The power of Egosentris do swojej biblioteki i otrzymywać aktualizacje
lub
#441ilusi
Wytyczne Treści
To może też polubisz
To może też polubisz
Slide 1 of 10
Batas-Batas Eksistensialisme cover
sayangnya cila ke ciara cover
SAJAK BERSAYAP cover
Pesan Dalam Kata cover
LINTASAN WAKTU cover
Secangkir Kopi dan Seutas Rindu [ COMPLETED ] cover
Goresan Pena cover
[2] Asa dalam Rasa | ✔ cover
SUARA TINTA (Selesai) cover
Nasihat dalam Puisi cover

Batas-Batas Eksistensialisme

7 części W Trakcie

Zona tak terbatas seolah memberi ruang untuk kebebasan mengkritisi segala hal, namun sebagian besar dari pikiran itu tidak layak berkeliaran di kepala. Dalam esai ini, saya menghadirkan potret kehidupan di sebuah kota industri yang terpukul hebat oleh pandemi. Cerita dengan momen yang mulai mengalir sejak pertengahan tahun 2020, setiap sudut kota tidak lagi sama, terkekang oleh kebijakan pembatasan yang menjadikan kita asing satu sama lain, kehilangan arah, dan beradaptasi dengan rutinitas yang semakin menyesakkan. Melalui perspektif pribadi, saya mengeksplorasi eksistensi kehidupan yang diwarnai oleh pertemuan singkat dengan orang-orang baru, dialog spontan yang memecah keheningan hiruk pikuk kota, serta momen-momen yang mengungkapkan keunikan setiap individu di antara deru aktivitas tak pernah terduga. Saya menggambarkan suasana kota yang memancarkan kehidupan, menceritakan keberagaman emosi, keinginan, dan impian yang mengalir di tengah kebosanan. Alam selalu punya cara untuk menghapus seluruh keluh kesah. Pantai-pantai dan tempat indah lainnya biasanya bersembunyi di sudut-sudut paling tepi dari kota, atau kadang-kadang mereka hadir di tengah hiruk-pikuk kota yang tidak pernah tidur. Kita hanya perlu kedamaian untuk meredam kebencian yang ada dalam diri. Makna yang mungkin sudah lama terkubur dalam nurani, namun tertutup oleh kekecewaan dan kesedihan yang tak kunjung usai.