Di penghujung usia Alessia yang ke dua puluh tiga, perempuan itu kehilangan seluruh agendanya. [.]Pertama Setiap hari Senin sampai Jumat ia akan pergi bekerja-sebelum menyempatkan diri untuk menjemput anaknya pada pukul sebelas pagi. Sebelum akhirnya, seorang laki-laki yang mengaku membuat suaminya selingkuh, menggantikan posisinya untuk menjemput anaknya tiga puluh menit lebih awal dari dirinya. [.]Kedua Setiap Sabtu sore ia akan menemani anaknya untuk bermain di taman kota, berlari di sekitar jalan setapak yang dikelilingi pepohonan dan membeli es krim sebelum kembali ke rumah. Sebelum akhirnya laki-laki itu muncul dan mengalihkan perhatian anaknya. [.]Ketiga Setiap seminggu sekali, ia akan menyempatkan diri untuk memeriksa keadaan kandungannya-sendirian. Tanpa dampingan siapapun. Sebelum akhirnya, laki-laki itu dengan santainya selalu mengikutinya dan mengaku sebagai ayah dari kandungan yang ada di dalam rahimnya kepada setiap orang yang ada di rumah sakit. [.]Keempat Setiap hari Minggu di minggu ketiga, ia akan mengunjungi makam kedua orang tuanya. Menceritakan hal-hal yang terjadi di dalam hidupnya sepanjang minggu itu. Sebelum akhirnya, laki-laki yang merupakan adik dari selingkuhan suaminya-melamar dirinya di depan makam kedua orangtuanya. Dan yang kelima, Alessia sudah tidak dapat menghitungnya lagi. Karena, ketika surat perceraiannya ada di depan mata, calon mantan suaminya dengan masa bodonya memasuki rumahnya kembali dan memeluknya di malam hari ketika ia tertidur, seolah semuanya baik-baik saja. This is a work of fiction. Names, characters, businesses, places, events, locales, and incidents are either the products of the author's imagination or used in a fictitious manner. Any resemblance to actual persons, living or dead, or actual events is purely coincidental. Travel Season. ©2018, Alvira Rilansia (Say pevensive). All rights reserved. ▪▫▪ Based on author's imagination.