Jika kamu diibaratkan waktu, aku yakin itu adalah pagi.
Jika kamu diibaratkan benda, aku yakin itu adalah matahari.
Tapi jika kamu diibaratkan perasaan, aku ragu kalau itu bahagia.
Kamu itu hangat, juga dingin di saat yang sama.
Kamu itu jingga, juga kelabu di saat yang sama.
Aku mencintaimu, juga membencimu di saat yang sama.
Aku harap kamu sadar.
Bukan semesta yang menolakmu, tapi kamu lah yang menolak kehadiran mereka.
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Devan Inathan Ardhani. Cowok paling nyebelin seantero dunia bagi Agatha Lisshya Jova. Mobil mogok depan gedung setengah jadi itu merupakan satu kesialan bagi Agatha. Ditambah lagi itu adalah awal pertemuan nya dengan cowok sok keren yang ternyata satu sekolah dengannya. Dan sejak itu Devan jadi mengikuti kemanapun Agatha pergi. Agatha selalu berharap terbangun dari mimpi buruknya ini, tapi sial baginya karena ini bukan mimpi!
Ganteng, pintar, iseng, menyebalkan. Itulah cara Agatha mendeskripsikan Devan. Menjadi pentolan di sekolah sejak menjadi murid baru, Agatha merasa sangat risih kalau harus selalu berurusan dengan Devan. Ditambah lagi perjanjiannya dengan Devan yang memaksa nya untuk selalu bertemu dengan cowok itu. Agatha selalu tidak suka menjadi pusat perhatian, tapi Devan sebaliknya.
"Hai" Katanya.
"Apa lagi sih" Kataku.
"Hari ini kita kencan kemana cantik?" Dia merangkulku.
"Lepas."
"Hehehe" Dia ketawa.
pemuda manipulatif yang bertransmigrasi jiwa ketubuh remaja berandalan yang dibenci orang-orang.
BUKAN BL! Full revisi beberapa alur dan karakter terubah, disarankan membaca ulang.