DEAR CLAZO
Selamat mengenang,dengan mata tergenang.
Aku menyebutnya semesta.
Karena hanya kata itu yang mampu mewakili kesempurnaannya dimataku.
Aku menyebutnya gravitasi,
Karena duniaku hanya berporos pada satu titik; dia.
Aku memanggilnya senja,
Karena dia indah yang hanya dapat kunikmati sesaat.
Aku menamainya hujan,
Karena dia penyebab hujan di kedua mataku.
Aku menyebutnya pantai teduh,
Untuk seluruh hidupku yang kacau dan bergemuruh.
Aku menyebutnya jalan pulang.
Tapi, aku baginya hanya persinggahan yang takkan pernah jadi tujuan.
Aku menyebutnya candu.
Karena kehilangannya membuatku sakau dan sekarat.
Dan sekarang,aku sedang menjalani rehabilitasi atas kesakitanku karenanya.
Aziel, bocah pengidap asma yang petakilan. Gayanya selangit dan ga pernah mau kalah.
"Gua adiknya si epan"
"Emang gua anak pemilik sekolah! Lo iri aja sama gua karena bapak Lo lebih miskin"
×××
"Epan!! Numpang! Anterin gua pulang"
"Epan!! Mobil gua mogok"
"Epan!! Beliin makanan"
"Epan!! Jangan marah marah"
×××
"Epan!!! Gua adik lo kan?"
"Ga usah ngaku ngaku"
Sebenarnya Aziel itu adik dari Evan? Atau hanya ngaku ngaku saja agar terlihat kaya?