Pernah enggak kamu berhubungan sama pasangan yang selalu mengekang? Ini dilarang, itu tidak diperbolehkan, semua sesuai aturan dan keinginannya. Hal terkecil yang terkadang menjadi sangat besar ditolak sama isi kepala.
Kayak mengatur cara berpakaian, mengatur kita bermain dengan siapa. Melarang bermain media sosial sesuai keinginannya. Pokoknya masih banyak aturan yang sebenarnya belum kapasitas dia menentukan.
Orangtua saja tidak sampai batas keterlaluan seperti itu. Kadang jenuh, kadang juga tidak masalah. Tapi saat rasa lelah melanda, bisa jadi dilema hati yang tidak bisa diselesaikan.
Haruskah bertahan?
Atau anggap saja sebagai cerita seru dalam menjalin asmara. Anggap kisah manis dan aneka rasa dalam berhubungan.
Tapi, kalau lama-lama jadi mengganggu kebahagiaan, apa iya harus bertahan? Buat apa berhubungan, kalau tersisip rasa tak nyaman. Ini baru pacaran, belum ke tingkat yang lebih serius.
"Gue enggak kuat lama-lama. Belum jadi istri aja sudah dikekang terlalu jauh. Gimana jadi istri. Bisa kaku hidup gue di sangkar istana."
"Lo terlalu bawa perasaan, kalau dia menyerah, baru tahu rasa."
"Masih muda ini. Ngapain takut kehilangan."
- Kisah Abel yang tak suka dikekang. Dan dilema pada sang kekasih..
Posesif
Di penghujung akhir tahun 2018
28 Desember.
-Mounalizza-
Kayela hanyalah gadis yang selama ini tinggal bersama mamanya yang pemarah dan kasar. Ia harus menuruti segala perkataan yang dilontarkan mamanya jika tidak ingin dikunci di dalam kamar seharian untuk dipaksa belajar.
Ketika mamanya meninggalkan ia sendirian di dunia ini, Kayela tidak pernah berpikir bahwa sosok ayah yang selama ini absen dalam hidupnya tiba-tiba menunjukkan diri. Akan tinggal bersama dan memulai kehidupan baru, dapatkah Kayela menerima kehidupan barunya dengan sang ayah dan empat kakak laki-lakinya? Pun, bisakah ia mempercayai mereka di saat bayangan mimpi buruknya selalu menghantui?
[hasil gabut bulan Februari 2024, no editing process, banyak gunakan bahasa inggris]