Rasanya Rashila ingin meledak saat teman-temannya memanggilnya dengan Miss Lampir. Itu semua karena mulutnya punya kekuatan super pedas dan tidak pernah mau kalah. Apalagi suaranya maha dahsyat menyaingi petir yang menyambar di siang bolong. Parahnya lagi Rashila memiliki rambut panjang yang selalu tergerai bebas. Walaupun sering dikatain Miss Lampir, Rashila dikelilingi oleh tiga cowok yang selalu mengacak-acak perasannya. Ada Rangga cowok yang selalu ia nantikan agar segera peka dan melihatnya lebih dari sekedar sahabat. Ada juga Haidar si cowok menyebalkan yang selalu membangkitkan amarah Rashila. Serta ada Randy yang diam-diam ternyata menyimpan rasa padanya. Hari demi hari Rashila lewati bersama mereka. Semakin lama, ia semakin terjerat masuk ke dalam sebuah hubungan rumit yang menyiksa dirinya sendiri. Siap atau tidak, Rashila harus menentukan pilihannya! .•°♥°•.•°♥°•.•°♥°•.•°♥°•.•°♥°•.•°♥°•.•°♥°•. "Gaya kaya preman, mulut kaya mercon, penampilan mirip Mak Lampir. Rambut panjang, badan kurus kerempeng, kulit keriput, kuku panjang, hidung gede. Malu tuh sama kaca!" Haidar hanya bisa tertawa sambil terus saja menghina Rashila. (Part 3) ---- Rangga mulai menggoda. "Hayo siapa? Ayo kasih tau gue, barangkali aja gue bisa bantuin lo buat pdkt." Rashila perpikir sejenak. Ia bingung harus menjawab apa. Sebenarnya orang yang Rashila suka itu Rangga. Masa Rashila harus mengungkapkannya? Bisa-bisa ia ditertawakan atau mungkin dijauhkan dan kembali ditinggalkan. (Part 4) ---- "Ngeliat muka lo terus gak bakalan bikin gabut," ucap Randy malu-malu. Mendengar hal itu membuat Rashila agak terkejut, tetapi ia tak peduli. Mau mengeluarkan jurus beribu gombal atau jutaan kalimat manis. Sungguh, ia tak peduli. Hatinya telah terkunci untuk satu orang. Hanya Rangga. (Part 11)
40 parts