Story cover for Karen With A Cruel Man by RuliyF
Karen With A Cruel Man
  • WpView
    Reads 2,938
  • WpVote
    Votes 316
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 2,938
  • WpVote
    Votes 316
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Jun 18, 2018
Menikah tiba-tiba? Terpaksa? Dengan anak dari keluarga yang terkenal kejam?

Why its happen?

Keluarga besar menghilang? Atau mati? No body knows, seakan-akan sudah dikemas sedemikian rupa menjadi sebuah misteri.

Dari sinilah kehidupan Karen bermula. Tak hanya itu, rahasia-rahasia yang tersimpan rapi perlahan-lahan terbuka dengan pengorbanan yang tiada hentinya. 

Ditemani dengan Dinasti si iblis yang dingin, lengkap sudah kisah ini membuat baper sekaligus geregetan. 

Lalu bagaimana dengan hati Karen? Bahkan Karen tak menginginkan semua ini terjadi. Yang dia tahu, dia telah bersumpah tak akan pernah mencintai suaminya itu. 


• KAREN WITH A CRUEL MAN •
Copyright © 2018 By Ruliy Fatimah
All Rights Reserved
Sign up to add Karen With A Cruel Man to your library and receive updates
or
#141fiksidewasa
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Being a Good Papa cover
MY ENEMY, MY EMPEROR cover
Jodoh Spesial cover
Flight With You ✔ (COMPLETE) cover
Geronimo! [Terbit 21 Oktober 2019] cover
Regret cover
My Husband is Mr. America by Yessy Lie (ON GOING, TERSEDIA VERSI CETAK) cover
Jodoh Gue!!! [END] cover
I'm married cover

Being a Good Papa

19 parts Ongoing

Apa penyesalan dalam hidup yang pernah kalian alami? Kalau Arthan ditanya seperti itu, maka dia akan menjawab ; Menjadi pria yang tidak berguna, sekaligus ayah yang gagal. Setidaknya Arthan ingin sekali dalam hidupnya, dia melakukan hal-hal yang membuat keluarganya bahagia. Namun, hidup yang hanya sekali itu, dia habiskan untuk hal-hal yang sesat. Berjudi, mengabaikan anaknya setelah ditinggal mati oleh istri, dan terlilit hutang hingga rentenir terus berdatangan. Lantas, pada malam dia dikejar oleh rentenir dan anaknya, Alberix, disandera oleh rentenir, Arthan tertabrak truk dan tubuhnya terhempas begitu saja di aspal, hingga aspal itu digenangi oleh darahnya yang menyebar kemana-mana. Malam dimana penyesalan terus berdatangan. Lalu, dengan begitu saja, Arthan menutup mata dengan perasaan bersalah yang menumpuk di dalam dada. Hingga ketika ia membuka mata, bukan alam Barzah lah yang ia lihat, tetapi wajah anaknya yang datar saat sedang melakukan sarapan bersama. Arthan spontan menyeletuk, "Alberuk?" Alberix langsung bombastic side eyes. "Alberix, pa. Not Alberuk, apalagi beruk."