Dear Imamku (Idha Christy)
  • GELESEN 12,189
  • Stimmen 267
  • Teile 4
  • GELESEN 12,189
  • Stimmen 267
  • Teile 4
Abgeschlossene Geschichte, Zuerst veröffentlicht Juni 20, 2018
Assalamualaikum. Namaku Farah Kanza Azzahra. Aku harus menerima kenyataan pahit yaitu dijodohkan oleh orang tuaku dengan anak sahabatnya. Tapi nasib buruk menimpaku tak sampai disitu. Kurang dari sebulan pernikahan kami, tiba - tiba Ayah dari calon suamiku membatalkan khitbahnya. Beliau berkata bahwa Calon Suamiku sudah memiliki tambatan hati sendiri dan ia mau menikah dengan kekasihnya itu. 

Oh Allah. Sakit. Saat mimpi mulai terukir namun terhapus begitu saja saat bahkan belum sempat tergambar. Jangkarku telah putus saat tahu wanita yg menjadi tambatan hati calon suamiku itu ternyata Sahabatku sendiri. Sahabat yang selama ini selalu ada dan tahu semua tentang isi hatiku. 

Tuhan Hamba ikhlas jika dia memang bukan untuk hamba.
Hamba ikhlas jika dia memang harus berjodoh dengan sahabat hamba sendiri.
Meskipun sakit, aku menjadi istri yang tak pernah dicintainya. 

Dear Imamku. Berilah aku Syurga meski kamu tak bisa memberiku Cinta.
Alle Rechte vorbehalten
Melden Sie sich an und fügen Sie Dear Imamku (Idha Christy) zu deiner Bibliothek hinzuzufügen und Updates zu erhalten
or
#985selingkuh
Inhaltsrichtlinien
Vielleicht gefällt dir auch
Vielleicht gefällt dir auch
Slide 1 of 10
Cahaya Yang Tak Ternilai [TAMAT] cover
CINTA DUA KUTUB cover
GUS AZZAM  cover
Teman Masa Lalu (SELESAI) cover
Takdir Cinta Hana cover
my happiness (END) cover
Super Baby (COMPLETE)  cover
IKRAR SUCIMU cover
MELLIFLUOUS [End] cover
after death cover

Cahaya Yang Tak Ternilai [TAMAT]

64 Kapitel Abgeschlossene Geschichte

Cerita seorang gadis untuk meraih cita-cita menjadi seorang dokter. Setelah orang yang sangat dia sayangi menderita sakit parah. Perjalanan melawan kehidupan yang menghianatinya sejak lahir. Sampai akhirnya dia menemukan arti hidupnya yang sesungguhnya. **Kadang hidup terlalu berharga untuk disesali!? Kehidupan itu untuk dijalani, bukan untuk diratapi! Karena terlalu asyik meratapi kehidupan dan dunia, maka kita membuang begitu saja apa yang kita miliki! Membuang dalam artian, kita melupakan dan tak menganggapnya ada! Yang mana sesuatu yang kita buang itu, sebenarnya sumber kebahagian kita yang sejati.** Ace Blue Charlotte© 18/09/2017