Kami
  • Reads 5
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 5
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published Jun 20, 2018
"Aku akan selalu menemanimu. Agar memahamimu, aku akan membaca ceritamu."

Itu kata-kata hantu yang sudah menjadi temanku selama ini. Aku masih ingat perkataannya delapan tahun yang lalu.

Karena ia, aku mulai sering menulis diary. Ia hantu pertama yang aku lihat. Tanpa aku sadari ternyata aku seorang indigo. Tetapi aku tidak bergaul dengan mereka, aku tidak dekat dengan hantu-hantu itu. Bahkan sampai sekarang, aku bisa melihat mereka, tapi aku menjaga diri untuk tidak berkomunikasi. Hubunganku dengan "yang tak terlihat" tidak seperti hubunganku dengan orang lain.

Namun, aku juga tidak terlalu akrab dengan manusia. Aku seorang penyendiri. Hubunganku dengan yang lainnya tidak dapat kupahami. Kami tidaklah dekat, tidaklah jauh juga. Aku seperti berada di balik garis pembatas. Aku memiliki teman, tapi jarang bersama mereka. Bahkan hubunganku dengan keluarga tidaklah baik. Aku jadi merasa, seperti tidak berhubungan dengan siapa-siapa, manusia ataupun hantu.

Semakin lama memikirkan ini, semakin tidak jelas yang aku pikirkan.

Satu-satunya teman dekatku, adalah dia, Hantu Penyuka Cerita, Kami.

"Nah, ayo menulis cerita lagi!"
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Kami to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rafael Natha D.  (END) cover
꒯꒤꒯ꋬ 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬 (On Going)  cover
TABITHA [END] cover
Ibu Antagonis cover
ROSALINE - I will be The Real Antagonist cover
PEONY - Antagonist's Sex Slave cover
The Screet Life [On Going] cover
JOANA, SHE IS AN EXTRAS  cover
I'm Not A Villainess cover
I'm Stuck on a Remote Island With the Male Leads cover

Rafael Natha D. (END)

46 parts Complete

Hal yang pernah Rafa sesali dalam hidupnya, yaitu menaruh harapan pada seseorang yang tidak pernah menganggapnya ada. Dibenci, dihina dan disakiti baik fisik dan batinnya, seakan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi remaja yang berusia 17 tahun itu. Memangnya apa salahnya? Dia hanyalah, seorang anak yang ingin merasakan keluarga yang sesungguhnya. Bahkan demi mendapatkan hal itu, dia mengabaikan perasaaannya sendiri dan bahkan menjadi orang jahat. Sehingga membuatnya semakin dibenci. Rafa menyesal. Menyesal pernah berharap agar suatu hari mereka bisa melihat dirinya sebagai saudara dan seorang anak.