Story cover for Unplugged by Anmlly
Unplugged
  • WpView
    Reads 45
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 45
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Jun 22, 2018
Status : On Going

Update ga menentu terserah mood

Bagaimana sebuah seni bisa di dengar semua orang? dengan teriakan.Aku selalu terngiang "Musik di peruntukan bagi mereka yang bisa merasakan dan punya rasa". Itu yang di katakan guruku.

Cerita ini belum lengkap dan ga akan lengkap tanpa komentar dan saran, dan tentunya dukungan.Itu penting
All Rights Reserved
Sign up to add Unplugged to your library and receive updates
or
#530lagu
Content Guidelines
You may also like
H-30 (Freenbecky)  by linabecbec
39 parts Complete Mature
Di luar gedung pernikahan, di bawah langit yang mulai memerah, terdapat seorang wanita yang terjatuh, duduk membungkuk dengan wajah tertutup tangan. Halaman depan gedung itu menjadi saksi bisu betapa hancurnya hati seseorang yang sedang meratapi takdirnya. Dialah Freen. Tangisannya terdengar jelas, mengalir deras, seolah mengeluarkan segala rasa sakit yang selama ini terpendam. Kini, semua rasa itu menyatu, menggunung, begitu berat, setelah menyaksikan puncak kepedihannya. Becky-satu-satunya wanita yang begitu ia cintai-telah bersanding dengan pria pilihan hatinya. "Freen!" teriak Nam, yang berlari menghampiri sahabatnya itu. Tanpa ragu, Nam memeluknya erat, ikut merasakan kepedihan yang tak terkatakan. Nam tak bisa menahan air matanya. Hatinya pun remuk melihat sahabatnya begitu hancur. "Maafkan aku, Freen," ujar Heng dengan suara penuh penyesalan. "Aku... aku tak bisa mencegahnya." Freen hanya terisak. Tanpa bisa berkata apa-apa, ia menutup wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya bergetar hebat, dan rasanya seolah dada ini akan meledak. "Becky... dia sudah jadi milik orang lain sekarang..." suara Freen tercekat, semakin tertahan oleh tangisannya yang tak bisa dihentikan. Nam menggigit bibir, menunduk, seolah tak lagi memiliki kata-kata yang bisa menghiburnya. "Sudahlah, Freen... kau sudah berjuang dengan sekuat tenaga," kata Heng dengan suara berat. "Kau sudah melakukan yang terbaik." "Aku gagal, Heng... aku gagal," ucap Freen dengan air mata yang terus mengalir, membasahi pipinya. "Aku tak bisa membuatnya tetap di sini, bersama aku." Heng menundukkan kepala, tak kuasa menahan air mata yang kini mengalir di pipinya. Yang bisa ia lakukan hanya memeluk Freen, menemani sahabatnya yang tengah hancur, menangis bersama di tengah keheningan malam.
You may also like
Slide 1 of 9
Bramasta dan Nada Kehidupan (Segera di Revisi) cover
MAID IN LOVE - BECKFREEN [SELESAI] cover
H-30 (Freenbecky)  cover
For My Heart cover
SHATTERED ILLUSIONS (TAMAT) cover
Diary cover
That driver is my wife.  cover
AMBISI cover
Delayed happiness cover

Bramasta dan Nada Kehidupan (Segera di Revisi)

16 parts Complete

Blurb Bramasta dan Nada Kehidupan By: Esha Senja Valeria Bramasta, seorang pemuda laki-laki yang sangat terobsesi dengan seni musik atau bisa dikatakan terobsesi dengan gitar miliknya. Bramasta selalu membawa gitar ke mana pun ia pergi. Dalam setiap petikan senar, ada sesuatu yang tak bisa ia ucapkan, sesuatu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang mau mendengarkan. Satu matanya selalu tertutup, bukan karena pilihan, tetapi karena keadaan. Namun, di balik itu, matanya yang lain melihat dunia dengan caranya sendiri, dengan irama, dengan nada, dengan luka yang tak semua orang tahu. Musik adalah satu-satunya tempatnya bernaung, satu-satunya suara yang tak pernah menghakimi. Tapi apakah musik cukup untuk menutupi kenyataan yang terus mengejarnya? Atau mungkin, melodi itu justru akan membawanya pada jawaban yang selama ini ia hindari? ======================================= Hai, welcome to the new tittle and new story. Apa kabar yang masih mantengin cerita Esha? bosen ya? hehehe, janji cerita kali ini lebih niat dan akan tamat. Don't forget to vote and support me! "Izinkan diriku, menangkan hatimu." - Bramasta Varka Rakhayasa Play Song 'Tahta Hatiku' to relate this story, enjoy.