Dikala renjana menginginkan rasamu,tetapi tidak dengan senandika berbisik pada bayuku. Bukan karna lalu yang berpendar seperti kemukus di langit senja,hanya lebih seperti rinduku yang hibuk menghujami rasa. Dengan begitu aku yang selalu mendalami kita tatkala kamu yang hanya meninggalkan luka. Seberapa banyak waktu yang nila gunakan hanya untuk membuat kapal dengan setiap surat didalamnya? Tentunya itu jauh lebih sedikit dibanding dengan rasa benci aga terhadap nila. Dan juga seberapa rasa sayang nila terhadap aga. "Lo kira bagus bikin ginian?HA!? Lo tuh cuma sampah yang gabisa di daur ulang. Ga berguna. Lo pikir dengan gue cerita sama lo gue suka sama lo? Busuk" lalu dibakar semua tepat didepan matanya. Semua,tanpa sisa.