Riana menganggap kalau pernikahannya sempurna, suami yang baik, anak-anak yang lucu dan penurut, kehidupan yang tenang dan mapan. Apa lagi yang dia cari? Namun keluarga sempurnanya terancam kandas saat suaminya berkata akan menikah lagi. Riana terpukul, apalagi saat dia tahu siapa wanita yang akan dinikahi suaminya serta alasannya. Ingin sekali dia tertawa kencang. Riana bertekad akan mempertahankan keluarga sempurnanya. Apapun caranya. Dia yakin keluarganya pasti mendukungnya sepenuh hati. Dia tidak akan membiarkan perempuan itu merebut suaminya. Sayangnya kenyataan tidak semulus bayangannya. Alih-alih mendapatkan dukungan, sebuah kenyataan membuatnya terhempas: bukan perempuan itu yang merebut suaminya, dialah yang merebut suami perempuan itu. Ya, perempuan itu lebih dulu dinikahi suaminya.