Bad Girl VS Cool Ketos
  • Reads 23,490
  • Votes 815
  • Parts 10
  • Reads 23,490
  • Votes 815
  • Parts 10
Ongoing, First published Jun 22, 2018
"gue mohon sama lo untuk kali ini aja lo pura - pura jadi pacar gue didepan mamah gue" jinyoung. Jennie melongo, tak percaya kata - kata yang baru jinyoung katakan.


•WANNA ONE JINYOUNG AND JENNIE BLACKPINK FANFICTION



Yuk mampir dulu dan baca ceritanya!!
Btw, jangan lupa di vote dan komennya juseyooo!!

WARNING!!
MOHON UNTUK KALIAN YANG SUKA PLAGIAT MOHON UNTUK MENJAUH DARI CERITA INI!! 

KARENA INI LANGSUNG DARI PIKIRAN SAA SENDIRI?
All Rights Reserved
Sign up to add Bad Girl VS Cool Ketos to your library and receive updates
or
#936kangdaniel
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Duke's Grip cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
BABY CHANIE cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Choose Family  cover
THE BOSS BABY cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.